Kapal Otok-otok, Mainan Tradisional yang Masih Bertahan di Era Digitalisasi


Penjual melayani pembeli kapal otok-otok di Jalan Pasar 5, Tembung, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (8/5/2025). Mainan tradisional kapal otok-otok berbahan dasar kaleng yang dijual Rp15 ribu-Rp20 ribu tergantung ukuran masih laku di pasaran. (f: adil/mistar)
Deli Serdang, MISTAR.ID
Terbuat dari kaleng bekas yang dicat warna-warni dan dijalankan menggunakan minyak goreng, perahu otok-otok pernah menjadi primadona anak-anak di tahun 90-an.
Kini, mainan yang dahulu mudah dijumpai di tempat-tempat wisata maupun pasar malam tersebut sudah sulit ditemui. Tak dapat dipungkiri, kini mainan tradisional tersebut termakan oleh kemajuan teknologi.
Anak-anak kini lebih menggandrungi berbagai permainan yang dapat dengan mudah diakses malalui telepon pintar. Meski sudah sangat jarang peminatnya, namun ini tak mengendurkan semangat Winda berjualan perahu otok-otok di Jalan Pasar V Tembung, Deli Serdang.
Dalam sehari Winda mampu menjual 8 hingga 10 unit kapal otok-otok. (adil/hm24)

Penjual kapal otok-otok menjajakan dagangannya di Jalan Pasar 5, Tembung. (f: adil/mistar)

Sejumlah anak bermain kapal otok-otok di Jalan Pasar 5, Tembung. (f: adil/mistar)

Seorang anak menyaksikan permainan tradisional kapal otok-otok. (f: adil/mistar)
PREVIOUS ARTICLE
Kedai Kopi Keliling di Medan