Beras Sumbang Inflasi Tertinggi di Siantar, Bulog Lakukan Ini

Penyaluran bantuan pangan berupa beras di Pematangsiantar. (Foto: Abdi/Mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Berdasarkan data Bank Indonesia, beras menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Kota Pematangsiantar pada Juli 2025 dengan andil sebesar 0,18 persen.
Menanggapi hal ini, Asisten Manajer Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) Perum Bulog Pematangsiantar, Aryo Wibisono, mengatakan kenaikan harga beras memang sangat memengaruhi kelompok masyarakat rentan, dan secara tidak langsung dapat menyebabkan meningkatnya inflasi.
"Menyadari hal tersebut, Perum Bulog sudah melaksanakan penugasan pemerintah menyalurkan bantuan pangan beras. Hingga saat ini masyarakat dapat membeli beras SPHP di pasar tradisional maupun melalui Gerakan Pasar Murah," ujarnya kepada Mistar, Kamis (14/8/2025).
Aryo menjelaskan Perum Bulog Cabang Pematangsiantar telah menyalurkan bantuan beras ke 131.129 Penerima Bantuan Pangan (PBP) di wilayah Pematangsiantar, Simalungun, Toba, Tapanuli Utara, Samosir, dan Humbang Hasundutan.
Distribusi ke PBP dilakukan satu kali pengiriman untuk alokasi dua bulan sekaligus, yakni Juni dan Juli 2025. Setiap PBP menerima 10 kilogram beras per bulan.
"Alokasi diberikan dua bulan, berarti 20 kilogram beras per penerima. Total bantuan yang didistribusikan di enam wilayah tersebut, yang mencakup 90 kecamatan dan 1.253 desa, sebanyak 2.622.580 kilogram," ucapnya.
Aryo menambahkan, bantuan pangan yang disalurkan pemerintah melalui Perum Bulog diharapkan dapat meringankan beban ekonomi masyarakat yang masuk daftar rentan di seluruh Indonesia, meski belum mencukupi kebutuhan secara menyeluruh.
"Karenanya, bantuan pangan tidak hanya penting bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat berpendapatan rendah, tetapi juga berkontribusi pada pengendalian inflasi di tengah musim paceklik saat ini," katanya mengakhiri. (abdi/hm25)
PREVIOUS ARTICLE
Akhirnya, Harga Beras di Medan Turun