Sunday, July 20, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Warga Medan Resah Soal Isu Beras Oplosan, Pernah Alami Kualitas Buruk

journalist-avatar-top
Minggu, 20 Juli 2025 14.37
warga_medan_resah_soal_isu_beras_oplosan_pernah_alami_kualitas_buruk

Aktivitas di gudang beras. (foto: amita/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Masyarakat Kota Medan mulai merasa was-was menyusul mencuatnya isu beras oplosan di berbagai daerah di Indonesia. Beberapa warga mengaku pernah mengalami kualitas beras yang buruk, meski beras tersebut diklaim sebagai produk premium.

Salah seorang warga Jalan Gaperta, Kecamatan Medan Helvetia, Ulan, menceritakan pengalamannya membeli beras bermerek yang justru cepat basi meski dimasak seperti biasa.

“Awalnya saya pikir rice cookernya yang rusak karena sudah lama. Tapi setelah coba beras dari bibi, ternyata normal. Sejak itu saya berhenti beli beras merk itu,” ujar Ulan kepada Mistar, Minggu (20/7/2025).

Ulan mengaku kejadian tersebut terjadi sekitar tiga bulan lalu. Ia tidak menyangka beras tersebut kemungkinan beras oplosan. “Gak sempat curiga sih, karena harganya cukup mahal, jadi percaya saja kualitasnya bagus,” katanya.

Hal serupa juga dialami oleh Putra Lubis, warga Jalan Tanjung Balai, Desa Sunggal Kanan, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Menurutnya, beras yang dimasak oleh istrinya cepat berbau dan mudah basi, meski belum bisa dipastikan apakah itu akibat beras oplosan.

“Waktu itu belum terpikir soal oplosan. Tapi setelah dengar berita-berita sekarang, mulai curiga juga,” ujar pria yang akrab disapa Ocel ini.

Ia sempat mengira kerusakan terjadi pada rice cooker, namun kemudian saudara iparnya juga mengalami hal yang sama.

“Ipar juga bilang berasnya bau dan cepat basi. Tapi kami masih anggap rice cookernya rusak. Setelah ganti merek beras, semua normal lagi, rice cooker juga ternyata baik-baik saja,” ucapnya.

Menanggapi isu ini, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sumatera Utara, Budi Cahyanto, menyatakan hingga saat ini belum ditemukan indikasi beras oplosan di Sumut. Namun, pihaknya tetap akan melakukan pemantauan lanjutan.

“Kami sudah cek ke beberapa pasar, belum ada temuan. Tapi kemungkinan Senin nanti kami akan lakukan kunjungan lagi bersama dinas terkait,” ujarnya. (amita/hm24)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN