Binjai, MISTAR.ID

Sepanjang bulan September 2025, harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kota Binjai mengalami fluktuasi. Namun, yang paling mencolok adalah lonjakan harga cabai merah keriting, yang kini menembus Rp74.000 hingga Rp80.000 per kilogram.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Perindustrian Perdagangan (Disnaker Perindag) Pemko Binjai, Hamdani, menjelaskan bahwa kenaikan harga tersebut dipengaruhi oleh cuaca yang telah memasuki musim penghujan.

“Biasanya pedagang mengambil pasokan cabai dari Tanah Karo. Namun karena kondisi cuaca, mereka kini harus mengambil dari Deliserdang dan Aceh. Ini tentu berdampak pada harga di pasar,” ujar Hamdani saat ditemui, Senin (29/9/2025).

Hamdani menegaskan bahwa kenaikan harga tidak semata karena keterbatasan stok, melainkan juga karena harga beli dari petani yang masih tinggi, sehingga pedagang harus menyesuaikan harga jual agar tetap memperoleh keuntungan.

Meski harga cabai merah mengalami lonjakan tajam, hasil pemantauan Disnaker Perindag menunjukkan bahwa harga bahan pokok lain seperti beras, minyak goreng, dan daging ayam masih tergolong stabil dan aman.

“Fluktuasi harga bahan pokok di Binjai masih dalam kondisi terkendali. Kami juga rutin melakukan sidak untuk memastikan tidak ada pedagang atau spekulan yang menimbun barang demi keuntungan sepihak,” ucapnya.

Ia juga menambahkan bahwa hingga saat ini belum ditemukan indikasi adanya penimbunan bahan pokok di pasar.

“Cabai merah misalnya, tidak mungkin ditimbun terlalu lama karena bisa cepat busuk,” kata Hamdani.

Berdasarkan data Disnaker Perindag, berikut daftar harga rata-rata bahan pokok di Binjai sepanjang bulan September 2025, yakni beras premium Rp16.377 per kg, beras medium Rp14.614 per kg, daging ayam Rp37.368 per kg.

Selanjutnya, harga minyak goreng Rp16.377 per liter, cabai rawit hijau Rp41.632 per kg, bawang merah impor Rp35.702 per kg, bawang merah lokal: Rp35.456 per kg, dan bawang putih: Rp32.228 per kg. (bayu/hm27)