CBRE Bakal Akuisisi Kapal Raksasa Senilai Rp1,61 Triliun untuk Ekspansi Offshore

Ilustrasi kapal yang melayani kegiatan offshore. (foto:bisnis/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Emiten pelayaran PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Senin (27/10/2025).
Salah satu agendanya adalah meminta persetujuan pembelian satu unit armada jenis pipe-laying & lifting vessel.
Nilai transaksi pembelian kapal bernama HAI LONG 106 tersebut mencapai US$100 juta atau setara Rp1,61 triliun. Kapal itu akan dibeli dari Hilong Shipping Holding Limited.
“Sehubungan dengan penyerahan kapal kepada perseroan, perizinan dan/atau persetujuan yang dibutuhkan mencakup persetujuan importasi dari instansi terkait dan persetujuan RUPSLB,” tulis CBRE dalam prospektus keterbukaan informasi, Jumat (24/10/2025).
Langkah ini dilakukan untuk menunjang kegiatan offshore dan energi kelautan perseroan. Kapal HAI LONG 106 memiliki kapasitas angkut 40.612 Gross Tonnage dan 12.183 Net Tonnage, serta dilengkapi crane berkapasitas 3.000 metrik ton.
Manajemen CBRE menjelaskan, kapal tersebut dibangun pada tahun 2011 di Tiongkok dan diklasifikasikan oleh American Bureau of Shipping (ABS). Spesifikasi teknisnya mencakup panjang 161,93 meter, lebar 46 meter, dan dalam 13,50 meter.
Selain menambah armada, CBRE juga berencana menerbitkan promissory note senilai US$55 juta atau 55 persen dari total nilai transaksi. Pembayaran akan diberikan kepada empat pihak, yaitu Yafin Tandiono Tan: US$11 juta, PT Superkrane Mitra Utama Tbk: US$6,5 juta, PT Saga Investama Sedaya: US$12,5 juta, dan Hilong Shipping Holding Limited (penjual): US$25 juta.
Sisa pembayaran sebesar US$45 juta atau 45 persen dari nilai transaksi akan dilunasi paling lambat 31 Desember 2025, sesuai pernyataan manajemen dalam prospektus.
Setelah transaksi ini, total aset CBRE diproyeksikan meningkat menjadi Rp1,95 triliun dari sebelumnya Rp317,56 miliar per 30 April 2025. Hal serupa juga berlaku untuk liabilitas dan ekuitas perusahaan.
Pada akhir perdagangan sesi I Jumat (24/10/2025), saham CBRE tercatat melonjak 16,23 persen ke level Rp1.540 per saham.
CBRE menilai langkah akuisisi ini merupakan bagian dari strategi diversifikasi usaha, dari sebelumnya berfokus pada kapal bulk carrier menjadi penyedia jasa pendukung kegiatan lepas pantai.
“Rencana transaksi ini merupakan strategi diversifikasi usaha Perseroan dalam jasa pelayaran yang saat ini belum banyak dimiliki oleh industri perkapalan, khususnya dalam layanan pendukung kegiatan offshore,” jelas manajemen CBRE.
Dengan penambahan armada HAI LONG 106, CBRE optimistis dapat meningkatkan nilai portofolio, memperkuat daya saing di sektor perkapalan domestik maupun internasional, serta membuka peluang kerja sama strategis di bidang energi dan konstruksi laut.
Ke depan, kapal baru ini akan dioperasikan secara komersial melalui kerja sama operasional atau skema sewa dengan mitra strategis yang membutuhkan dukungan kegiatan lepas pantai, seperti pemasangan pipa bawah laut, operasi pembangkit listrik laut (offshore wind farm), mobilisasi alat berat, dan logistik eksplorasi migas.
Melalui langkah ini, CBRE berharap dapat membuka sumber pendapatan baru dengan margin keuntungan yang lebih tinggi, seiring dengan pertumbuhan industri energi laut dan transisi menuju sumber energi berkelanjutan. (hm16)





















