Wednesday, August 20, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Belajar dari KasikornBank, BPR Sumut Diminta Tingkatkan SDM dan Data Analytics

journalist-avatar-top
Rabu, 20 Agustus 2025 13.21
belajar_dari_kasikornbank_bpr_sumut_diminta_tingkatkan_sdm_dan_data_analytics

DPD Perbarindo Sumatera Utara saat kunjungan studi banding ke KasikornBank (KBank) dan Kasikorn Line Co., Ltd. (LINE BK) di Bangkok, Thailand. (Foto: Istimewa/Mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

DPD Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Sumatera Utara (Sumut) baru-baru ini melakukan kunjungan studi banding ke KasikornBank (KBank) dan Kasikorn Line Co., Ltd. (LINE BK) di Bangkok, Thailand.

Kegiatan ini bertujuan menambah wawasan dan pengetahuan praktik perbankan digital bagi pimpinan dan eksekutif Bank Perkreditan Rakyat (BPR) serta Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Sumut.

Mengusung tema Transformasi Digital Perbankan dengan subtema Inovasi BPR-BPRS dalam Meningkatkan Akses Pembiayaan UMKM, studi ini diikuti 26 peserta dari 19 BPR, terdiri atas komisaris, direksi, dan pejabat eksekutif.

Rombongan diterima langsung oleh Mr. Kittichart Potithat (First Vice President KasikornBank) dan Mr. Tana Pothikamjorn (CEO LINE BK) beserta jajaran manajemen.

Dalam paparannya, Kittichart menjelaskan KBank yang berdiri sejak 1945 kini menjadi salah satu dari tiga bank terbesar di Thailand dengan total aset mencapai ฿4,25 triliun (sekitar Rp2 kuadriliun) per Juni 2024.

KBank memiliki pangsa pasar signifikan dalam kredit UMKM (22%), personal loan (25% per tahun), serta nano loan (33% per tahun). Ekspansi regional juga dilakukan melalui akuisisi mayoritas saham Bank Maspion Tbk senilai Rp3,5 triliun pada 2023.

"Kami menekankan layanan yang cepat, mudah dijangkau, dan digitalisasi produk untuk mendukung pembiayaan UMKM serta kredit personal," ujar Kittichart. Ia juga membuka peluang kolaborasi dengan BPR di Indonesia melalui Bank Maspion.

Sementara itu, Tana menjelaskan model bisnis LINE BK sebagai social banking platform yang memadukan layanan keuangan dengan aplikasi pesan populer LINE. Produk yang ditawarkan mencakup tabungan, kredit mikro, kartu debit, hingga asuransi.

Keunggulan LINE BK terletak pada proses pengajuan kredit mikro/nano yang sangat cepat disetujui hanya dalam hitungan menit, berkat sistem analitik data dan verifikasi digital. Metode penilaian kredit berbasis behavioral scoring dengan pendekatan willingness & commitment menjadi pembeda utama dalam analisis kelayakan nasabah.

Dari diskusi yang berlangsung, terdapat sejumlah pelajaran penting bagi BPR-BPRS Sumut. Digitalisasi proses secara menyeluruh terbukti mempercepat pengajuan kredit, tetapi membutuhkan investasi pada teknologi informasi dan data analytics.

Pemanfaatan platform sosial efektif menjangkau pasar ritel dan mikro melalui pengalaman pengguna yang lebih dekat, sementara behavioral scoring memberi keunggulan dalam menilai nasabah skala kecil.

Selain itu, pengelolaan risiko digital tetap vital, termasuk automasi dalam monitoring kolektibilitas kredit. Penguatan SDM dan perencanaan teknologi informasi juga diperlukan guna mempercepat transformasi internal.

Kolaborasi bank dengan fintech menjadi ruang inovasi baru, sementara dukungan pemerintah Thailand terhadap UMKM terbukti menjadi katalis penting bagi pertumbuhan ekosistem keuangan.

Sekretaris Perbarindo Sumut, Mery Sulianty Sitanggang, dalam keterangannya Rabu (20/8/2025), menyatakan banyak pembelajaran berharga diperoleh dari kunjungan tersebut.

"Integrasi antara bank konvensional dan platform digital terbukti mempercepat akses pembiayaan kepada pelaku UMKM," ujarnya.

Mery juga menyoroti digitalisasi secara end-to-end mampu memangkas waktu proses kredit, sementara pendekatan behavioral scoring memperkaya metode penilaian kelayakan nasabah mikro. Selain itu, penggunaan platform sosial terbukti mampu menjangkau segmen ritel karena lebih dekat dengan keseharian masyarakat.

Lebih lanjut, ia menambahkan beberapa poin yang akan menjadi fokus BPR-BPRS ke depan.

“Kami merekomendasikan uji coba (pilot project) yang terukur, penguatan kapasitas SDM serta kemampuan analitik data, dan menjalin kemitraan strategis agar transformasi digital dapat terlaksana secara berkelanjutan,” ucapnya.

Ia juga menekankan dukungan kuat pemerintah Thailand terhadap UMKM menjadi pembelajaran penting bagi Indonesia, khususnya agar BPR dapat berperan lebih signifikan sebagai penyedia pembiayaan sektor UMKM. (ial/hm25)

REPORTER: