Pematangsiantar, MISTAR.ID

Bawang merah dan cabai merah menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Kota Pematangsiantar pada Agustus 2025. Bawang merah dengan andil sebesar 0,19 persen sedangkan cabai merah sebesar 0,10 persen.

Menanggapi ini, Guru Besar Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Sultan Agung sekaligus dosen tetap Universitas Prima Indonesia (UNPRI), Prof. Dr. Darwin Lie, mengungkapkan faktor cuaca menjadi penyebabnya.

"Cuaca yang buruk untuk menanam bawang merah dan cabai merah akhirnya menimbulkan persoalan biaya produksi pertanian meningkat. Produksi bawang dan cabai jadi kurang, inflasi datang," ujarnya kepada Mistar, Rabu (3/9/2025).

Darwin menjelaskan, cuaca yang tidak mendukung membuat produktivitas bawang merah dan cabai merah menurun di tingkat petani. Untuk itu, ia meminta pemerintah menyusun langkah antisipasi agar masalah produktivitas bawang merah dan cabai merah tidak terus berulang saat kondisi cuaca buruk.

"Jadi, tidak bisa terus beralasan cuaca, soal bawang, cabai, dan inflasi. Bawang dan cabai yang tidak produktif juga merugikan petani dan justru menguntungkan tengkulak karena banyak permintaan," tuturnya.

Terpisah, saat ini harga cabai merah di Pasar Tradisional Dwikora Pematangsiantar masih tinggi. Amatan di lapangan harganya mencapai Rp56.000 per kilogram, sama seperti pekan lalu.

“Harga cabai merah saat ini Rp56.000 per kilogram, untuk cabai rawit mencapai Rp48.000 per kilogram, dan cabai hijau juga masih di harga Rp48.000 per kilogram,” ujar Santa, salah seorang pedagang cabai.

Menurutnya dengan cuaca yang hujan terus, tanaman cabai jadi tidak bagus.

Pedagang lainnya, Hotni, menuturkan harga bawang merah saat ini mencapai Rp44.000 per kilogram. Sementara harga bawang putih berada di kisaran Rp36.000 hingga Rp40.000 per kilogram.

“Untuk harga tomat saat ini Rp10.000 per kilogram,” tuturnya. (abdi/hm25)