Saturday, August 2, 2025
home_banner_first
EDUKASI

Sekolah Negeri di Sumut Kekurangan Siswa, Praktisi Pendidikan Ungkap Sebabnya

journalist-avatar-top
Jumat, 1 Agustus 2025 12.09
sekolah_negeri_di_sumut_kekurangan_siswa_praktisi_pendidikan_ungkap_sebabnya

Praktisi pendidikan, Dedy Mauritz Simanjuntak (tengah). (Foto: Dok. Pribadi Dedy/Mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Sejumlah sekolah negeri di Sumatera Utara (Sumut) disebut mengalami kekurangan siswa baru. Namun, sekolah swasta berbasis keagamaan justru menunjukkan peningkatan jumlah peserta didik.

Praktisi Pendidikan, Dedy Mauritz Simanjuntak mengungkapkan, banyak variabel yang menjadi penyebab tiap sekolah mengalami fluktuasi dalam hal jumlah penerimaan siswa setiap tahunnya.

“Saya pernah memimpin sekolah berbasis keagamaan selama 12 tahun, dari jumlah murid 150 melonjak ke angka 800 siswa. Saya juga pernah melakukan penelitian (tesis) terkait ciri khas sekolah Kristen dan penyebab kemunduran dari sekolah Kristen tersebut,” ucapnya kepada Mistar, Jumat (1/8/2025).

Menurut dosen ilmu pendidikan itu, faktor utama yang membuat sekolah agama tetap diminati adalah kualitas pendidikan yang ditawarkan. Ia menyebut, sekolah Kristen dan Katolik sejak dulu dikenal mahal, namun tetap menjadi pilihan banyak orang tua dari berbagai latar belakang agama.

“Jadi, yang paling utama adalah kualitas sekolah yang sangat ditentukan oleh kompetensi guru-gurunya. Selanjutnya fasilitas di sekolah. Semakin lengkap akan membuat sekolah tersebut memiliki reputasi yang baik dimata masyarakat," ujar Ketua Majelis Umat Kristen Indonesia Sumut tersebut.

Dedy juga menyinggung kiprah lembaga pendidikan Islam seperti Muhammadiyah, yang kini mulai menyeimbangkan antara kuantitas dan kualitas.

“Muhammadiyah dulu lebih fokus kepada kuantitas, namun seiring dengan perjalanan waktu saat ini mereka juga sudah memiliki sekolah dan kampus dengan kualitas yang cukup diperhitungkan,” katanya.

Selain fasilitas yang memadai, siswa-siswa berprestasi, dan komunikasi yang baik antara sekolah dengan orang tua juga turut menentukan daya tarik suatu lembaga pendidikan.

“Kalau bicara tentang sekolah berbasis keagamaan, tentu ada signifikansi dengan sekolah umum yaitu penanaman karakter yang membuat orang tua lebih memilih sekolah jenis ini. Mengingat pengaruh lingkungan yang semakin buruk di era dewasa ini,” tuturnya menjelaskan.

Mengingat persaingan yang tinggi dan banyaknya pilihan, Dedy juga mengingatkan sekolah negeri untuk berbenah, meningkatkan kualitas dan menciptakan keunggulan tersendiri agar tetap diminati masyarakat.

“Sehingga mereka bisa memastikan memiliki siswa setiap tahunnya demi keberlangsungan sekolah tersebut,” ucapnya.

Hal itu, sebutnya, merupakan teori yang sudah teruji sejak dulu hingga sekarang. Ciri khas atau keunggulan menjadi alasan mendasar untuk orang tua menjatuhkan pilihan pada sekolah tersebut.

“Kecuali tidak ada pilihan akibat jarak atau lokasi tempat pemukiman warga dengan sekolah dimana sekolah tersebut menjadi satu-satunya alternatif, itu lain cerita,” ujarnya. (susan/hm25)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN