Monday, November 10, 2025
home_banner_first
EDUKASI

Rumah Ceria Medan Gelar Pelatihan AI untuk Penyandang Disabilitas

Mistar.idSenin, 10 November 2025 14.04
AN
SH
rumah_ceria_medan_gelar_pelatihan_ai_untuk_penyandang_disabilitas

Salah satu kegiatan pelatihan AI bagi penyandang disabilitas. (Foto: Istimewa/Mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Akses kerja inklusif bagi penyandang disabilitas masih terbatas, terutama di dunia digital. Melihat kondisi tersebut, Sekolah Inklusi Rumah Ceria Medan (RCM) menghadirkan program pelatihan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) bagi remaja dan dewasa disabilitas agar mampu mandiri secara ekonomi melalui pemanfaatan teknologi.

Ketua Yayasan sekaligus pendiri RCM, Yuli Yanika, mengatakan pelatihan ini ditujukan bagi penyandang disabilitas berusia 17 tahun ke atas atau yang telah memasuki usia kerja. Program ini mengajarkan peserta untuk memahami dan memanfaatkan AI dalam kegiatan produktif, khususnya di bidang pemasaran afiliasi.

“Kami melihat akses kerja inklusif bagi penyandang disabilitas masih terbatas, terutama di media sosial. Karena itu, kami melatih teman-teman disabilitas untuk menggunakan AI sebagai sumber penghasilan, sehingga mereka dapat lebih mandiri secara ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada keluarga,” ujar Yuli, Senin (10/11/2025).

Program pemberdayaan ini dilaksanakan setiap periode pembelajaran sekolah, dengan pelaksanaan terakhir pada September 2025 lalu. RCM bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) serta memanfaatkan teknologi afiliasi berbasis AI di platform online seperti TikTok.

Melalui pelatihan ini, peserta tidak hanya belajar aspek teknis AI dan pemasaran digital, tetapi juga dilatih untuk membangun kepercayaan diri dan kreativitas.

“Program ini sangat efektif dan fleksibel bagi teman-teman difabel yang selama ini terhambat oleh kendala modal, jarak, dan transportasi. Setelah mengikuti pelatihan, mereka bisa bekerja sebagai afiliasi kapan saja dan di mana saja,” katanya menambahkan.

Pihaknya juga menilai keberhasilan program melalui peningkatan kemampuan peserta yang mulai aktif membuat konten dan memperoleh penghasilan dari media sosial.

“Beberapa peserta mulai aktif membuat konten dan memperoleh penghasilan dari media sosial mereka. Kami terus membimbing mereka, mulai dari pembuatan konten hingga proses penarikan penghasilan,” tuturnya.

Melalui program ini, ia berharap dapat memperluas peluang kerja inklusif bagi penyandang disabilitas serta melatih mereka agar memiliki daya saing di dunia kerja. (hm25)


BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN