Tuesday, April 29, 2025
home_banner_first
ASAHAN

177 Desa di Asahan Didorong Ciptakan Kemandirian Ekonomi Melalui Ketahanan Pangan

journalist-avatar-top
Senin, 28 April 2025 11.17
177_desa_di_asahan_didorong_ciptakan_kemandirian_ekonomi_melalui_ketahanan_pangan

Kepala desa, camat di Asahan saat ikuti sosialisasi swasembada pangan. (f: perdana/mistar)

news_banner

Asahan, MISTAR.ID

Sebanyak 177 desa di Kabupaten Asahan berkomitmen untuk memperkuat kemandirian ekonomi desa melalui upaya ketahanan pangan. Hal ini terungkap dalam kegiatan Sosialisasi Penggunaan Dana Desa untuk Ketahanan Pangan dalam Mendukung Swasembada Pangan dan Sosialisasi Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, yang digelar di Aula Melati, Kantor Bupati Asahan, Senin (28/4/2025).

Acara ini dihadiri oleh para kepala desa, lurah, camat, perwakilan perangkat daerah, dan unsur terkait lainnya, dengan menghadirkan narasumber dari berbagai kementerian dan lembaga terkait. Sosialisasi ini menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah untuk mengoptimalkan pemanfaatan dana desa demi mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan serta mendorong terbentuknya koperasi sebagai pilar ekonomi desa.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Asahan, Rianto, menegaskan pentingnya peran desa dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Ia menyampaikan bahwa sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Permendes) Nomor 2 Tahun 2024, minimal 20 persen dari total dana desa harus dialokasikan untuk ketahanan pangan.

"Dana desa ini harus kita manfaatkan secara optimal. Setidaknya 20 persen dari alokasi yang diterima desa wajib digunakan untuk kegiatan ketahanan pangan, baik itu pengembangan pangan nabati dan hewani, penguatan kelembagaan pangan, maupun program pemanfaatan pangan lokal," ujarnya.

Rianto mengatakan, pengelolaan dana desa untuk ketahanan pangan tidak hanya bertujuan menjaga ketersediaan bahan pangan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi desa secara keseluruhan. Dengan ketahanan pangan yang kuat, desa diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, menciptakan lapangan kerja baru, serta memperkuat ketahanan sosial ekonomi di tingkat lokal.

Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih

Selain fokus pada ketahanan pangan, sosialisasi ini juga menggarisbawahi pentingnya pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebagai kendaraan utama dalam pengembangan ekonomi desa. Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) menargetkan pembentukan 80.000 koperasi baru di seluruh Indonesia, dengan fokus pada desa dan kelurahan yang belum memiliki koperasi.

Dalam konteks ini, Wakil Bupati Asahan menyampaikan bahwa Kabupaten Asahan akan mendorong pembentukan koperasi di 177 desa yang ada. Hal ini sejalan dengan rencana nasional untuk membentuk 27.000 koperasi baru di desa-desa yang belum memilikinya.

"Koperasi adalah sarana penting untuk menggerakkan ekonomi rakyat. Melalui koperasi, masyarakat dapat berperan aktif sebagai produsen, distributor, sekaligus konsumen. Ini akan memperkuat struktur ekonomi desa secara kolektif," katanya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Riza Patria, dalam keterangannya menegaskan bahwa Koperasi Merah Putih akan didukung penuh melalui berbagai skema pembiayaan. Modal usaha koperasi akan dibiayai melalui pinjaman dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), dengan jaminan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Tiga skema pembentukan koperasi akan dioptimalkan, yaitu pembentukan koperasi baru, revitalisasi koperasi lama, serta pengembangan koperasi yang sudah berjalan. Skema ini diharapkan mampu mengakomodasi beragam kebutuhan desa dalam membangun ekonomi yang mandiri dan berdaya saing.

Dengan digelarnya sosialisasi ini, Pemerintah Kabupaten Asahan berharap seluruh kepala desa dapat segera menyusun program ketahanan pangan berbasis potensi lokal, serta mempercepat pembentukan koperasi di wilayahnya masing-masing. Pendampingan teknis dan pelatihan juga akan diberikan untuk memastikan implementasi program berjalan efektif dan tepat sasaran. (perdana/hm24)

REPORTER: