Warga Toba Ubah Sampah Jadi Nilai Ekonomi


Pemungutan sampah di tepi jalan di Kabupaten Toba. (f:ist/mistar)
Toba, MISTAR.ID
Sampah bukan lagi sekadar limbah, tetapi kini telah menjadi sumber ekonomi yang menjanjikan bagi warga Toba. Hal itu dibuktikan oleh Bank Sampah Asri dan Serasi (IAS) Toba yang sejak tahun 2020 telah mengubah tumpukan sampah menjadi nilai ekonomi bagi para nasabahnya.
Pendiri Bank Sampah IAS Toba, Parlin Sianipar, menjelaskan bahwa pihaknya secara konsisten membeli sampah dari warga yang menjadi nasabah bank. Sampah yang terkumpul kemudian dipilah dan didaur ulang untuk dijual kembali, sekaligus menjaga kebersihan lingkungan.
“Sejak berdiri, kami sudah mendaur ulang total 254 ton sampah. Bisa dibayangkan jika semua sampah itu masuk ke Danau Toba, mungkin sebagian danau sudah tertutup. Jadi, mari kita hentikan kebiasaan membuang sampah sembarangan,” kata Parlin dalam aksi bersih-bersih di Kecamatan Balige, Kamis (22/5/2025).
Aksi bersih ini melibatkan ratusan relawan dan dimulai dari Desa Sianipar Sihailhail hingga ke Kelurahan Pardede Onan, berakhir di depan Puskesmas Tandang Buhit.
Para peserta menyusuri jalur samping Jalan By Pass dan aktif memungut serta memilah sampah organik, plastik, hingga logam.
Kegiatan ini turut diapresiasi Wakil Bupati Toba, Murphy Sitorus, yang hadir langsung memberikan semangat kepada para relawan.
Ia menyoroti pentingnya kolaborasi dalam mengatasi persoalan sampah, mengingat dampaknya yang bisa sangat besar termasuk batalnya ajang internasional F1H2O tahun lalu yang berpindah ke Kabupaten Samosir karena isu kebersihan.
“Kesadaran masyarakat adalah kunci. Jangan remehkan satu puntung rokok atau satu bungkus plastik yang dibuang sembarangan, karena akumulasi kecil bisa berdampak besar,” ujarnya.
Murphy berharap kegiatan serupa bisa dilakukan secara rutin dan melibatkan lebih banyak pihak demi menjaga keindahan dan keberlanjutan Danau Toba. (nimrot/hm25)