Taput Punya 1,9 Juta Pohon Kemenyan, Ketua DEN: Harus Dikelola Secara Ilmiah

Bupati Taput rapat bersama Ketua DEN melalui zoom meeting. (Foto: Diskominfo Taput/Mistar)
Taput, MISTAR.ID
Bupati Tapanuli Utara (Taput), Jonius Taripar Hutabarat, mengatakan ada 1,9 juta batang pohon kemenyan di kabupaten yang dipimpinnya. Pohon terbagi dalam tiga klaster, yakni pohon yang belum menghasilkan, sudah menghasilkan, dan yang sudah alkir (tidak lagi produktif).
“Produksi rata-rata saat ini hanya sekitar 300 gram per batang per tahun. Panennya satu kali setahun. Kami berharap adanya dukungan teknologi dan riset dari tim peneliti agar hasil produksi meningkat menjadi 500 hingga 700 gram per batang,” kata Jonius dalam rapat bersama Dewan Ekonomi Nasional (DEN) melalui zoom meeting, Senin (7/7/2025).
Dengan adanya dukungan teknologi, maka memanen kemenyan juga bisa dilakukan sebanyak dua kali dalam satu tahun.
“Kemudian, bisa menyediakan bibit unggul, serta metode penyadapan dan perlakuan pertanian yang tepat,” ujarnya.
Menanggapi masalah ini, Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan, menekankan pentingnya kolaborasi riset yang lebih fokus dan terintegrasi antara pemerintah, peneliti, dan petani.
“Indonesia tidak boleh puas hanya menjadi pengekspor bahan mentah. Kita harus naik kelas. Kemenyan adalah kekayaan lokal kita, tapi harus dikelola secara ilmiah dan berkelanjutan. Saya minta tim peneliti segera hasilkan bibit unggul melalui kultur jaringan atau pemurnian secara genetik. Kalau perlu, gandeng lembaga internasional. Kita butuh langkah konkret, bukan hanya diskusi,” tutur Luhut.
Rapat ini juga membahas rencana pengolahan limbah eceng gondok menjadi pupuk organik, sebagai solusi ekologis dan ekonomi yang ramah lingkungan.
Inovasi ini diharapkan mampu menambah nilai guna sumber daya lokal, serta membuka peluang usaha baru bagi masyarakat di kawasan Danau Toba. (fernando/hm20)
NEXT ARTICLE
Satu Prajurit TNI Asal Binjai Meninggal di Papua