Wednesday, August 6, 2025
home_banner_first
SUMUT

Rencana Penertiban PKL di Lapangan Merdeka Binjai Tuai Pro-Kontra

journalist-avatar-top
Rabu, 6 Agustus 2025 20.18
rencana_penertiban_pkl_di_lapangan_merdeka_binjai_tuai_prokontra

Jelang sore hari kawasan Lapangan Merdeka tampak semerawut dipenuhi para pedagang dan kenderaan yang melintas. (foto:bayu/mistar)

news_banner

Binjai, MISTAR.ID

Rencana Pemerintah Kota Binjai untuk melakukan penertiban terhadap pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di kawasan Lapangan Merdeka Binjai, Jalan Veteran, Kelurahan Tangsi, Kecamatan Binjai Kota, menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat, khususnya para pedagang.

Sebagian pedagang menilai kebijakan tersebut dapat menyulitkan mereka dalam mencari nafkah. Namun, di sisi lain, keberadaan PKL yang semakin ramai dan tidak tertata membuat kawasan Lapangan Merdeka terlihat semrawut dan memicu kemacetan.

Pedagang Keberatan Pindah Lokasi

Salah satu pedagang, Ucok, membenarkan adanya rencana penertiban tersebut. Ia mengaku telah diminta petugas untuk pindah dari area dekat taman bermain ke seberang jalan, yang masih berada dalam kawasan Lapangan Merdeka.

"Katanya lokasi tempat kami jualan mau dipakai untuk wahana permainan anak seperti odong-odong. Kami diminta pindah ke depan, tapi kami keberatan," ujar Ucok, Rabu (6/8/2025) siang.

Ucok juga menambahkan, para pedagang diminta menjaga jarak minimal setengah meter antara satu lapak dengan lainnya. Namun, menurutnya, aturan ini justru akan mempersempit area jualan dan berpotensi menimbulkan konflik antar pedagang.

“Kami bahkan sudah mengadu ke anggota DPRD Binjai agar rencana ini tidak merugikan kami,” ucapnya.

DPRD Minta Kebijakan Penertiban Dikaji Ulang

Menanggapi keluhan tersebut, Anggota DPRD Binjai, Ramlan, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima aspirasi dari para pedagang. Ia menilai bahwa penertiban boleh saja dilakukan, namun harus mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan para PKL.

“Saya sudah sampaikan ke Wali Kota, bahwa penertiban perlu disesuaikan dengan kebutuhan pedagang. Jangan sampai justru membuat mereka resah,” ujarnya.

Menurut Ramlan, Pemko Binjai seharusnya mencari solusi yang lebih bijak, salah satunya dengan memanfaatkan area Pujasera sebagai lokasi parkir kendaraan. Dengan demikian, kawasan Lapangan Merdeka bisa lebih tertib tanpa harus mengganggu aktivitas ekonomi pedagang.

“Kalau parkir dipindahkan ke Pujasera, maka Lapangan Merdeka tidak akan macet dan tetap rapi. Pemko juga bisa mendapatkan potensi PAD dari retribusi parkir,” katanya lebih lanjut.

Ramlan juga mengusulkan konsep seperti Car Free Day, di mana kendaraan dilarang masuk ke kawasan Lapangan Merdeka pada sore hari dan diarahkan ke Pujasera, sehingga para pedagang bisa tetap berjualan tanpa hambatan. (bayu/hm27)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN