Thursday, June 19, 2025
home_banner_first
SUMUT

Program MBG di Taput Dorong Gizi Anak dan Ekonomi Petani Lokal

journalist-avatar-top
Kamis, 19 Juni 2025 18.05
program_mbg_di_taput_dorong_gizi_anak_dan_ekonomi_petani_lokal_

Wakil Bupati Taput, Deni Lumbantoruan hadiri penandatanganan nota kesepakatan BMG di Medan (f:ist/mistar)

news_banner

Taput, MISTAR.ID

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi Badan Gizi Nasional (BGN) tak hanya menyasar peningkatan kualitas gizi anak-anak, tetapi juga diyakini menjadi pemantik perputaran ekonomi di daerah. Hal itu disampaikan Wakil Bupati Tapanuli Utara, Deni Lumbantoruan, dalam penandatanganan Nota Kesepahaman antara BGN dan Pemda se-Sumatera Utara, Kamis (19/6/2025) di Aula Raja Inat Siregar, Kantor Gubernur Sumut.

Dengan alokasi anggaran mencapai Rp 420 miliar untuk 42 lokasi di Tapanuli Utara, Deni menilai program ini menjadi peluang emas bagi petani dan pelaku UMKM lokal.

“Keberadaan program ini akan berdampak besar pada peningkatan kualitas gizi anak-anak serta mendorong perputaran ekonomi daerah,” ucap Deni.

Ia menambahkan, belanja kebutuhan bahan pangan dan pembangunan infrastruktur program MBG akan membuka akses pasar dan menciptakan peluang kerja bagi masyarakat Taput.

“Perputaran belanja bahan pangan dan infrastruktur dipastikan akan melibatkan banyak pelaku usaha dan petani lokal di Tapanuli Utara,” katanya.

Sebanyak 42 titik Sentra Penyediaan Pangan Gizi (SPPG) akan didirikan di Tapanuli Utara, sebagai bagian dari skema besar MBG di Provinsi Sumut yang menargetkan 1.503 lokasi. Tiga lokasi di Siborongborong, yakni Pahae Julu, dan Pangaribuan akan dikelola langsung Pemkab Taput, sementara sisanya melibatkan yayasan dan komunitas lokal dengan verifikasi teknis dari tim MBG.

“Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara menyambut baik program ini dan menyatakan kesiapan untuk menjalin kolaborasi lanjutan dengan berbagai pihak demi kelancaran dan keberlanjutan pelaksanaannya,” ucap Deni.

Program MBG merupakan inisiatif nasional yang tidak hanya menjamin asupan gizi anak-anak Indonesia, tetapi juga menjadi pengungkit ekonomi lokal dengan menyinergikan kebijakan pusat dan potensi daerah. Di Tapanuli Utara, program ini disambut sebagai peluang untuk membangun generasi yang lebih sehat sekaligus memberdayakan para pelaku ekonomi dari desa. (fernando/hm17)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN