Monday, July 21, 2025
home_banner_first
SUMUT

Mangrove Culture Festival 2025 Sukses Digelar, Bupati Batu Bara: Potensi Serap Karbon Tertinggi di Dunia

journalist-avatar-top
Senin, 21 Juli 2025 12.02
mangrove_culture_festival_2025_sukses_digelar_bupati_batu_bara_potensi_serap_karbon_tertinggi_di_dunia_

Bupati Batu Bara, Baharuddin Siagian menutup Mangrove Culture Festival. (Foto : Diskominfo Batu Bara/Mistar)

news_banner

Batu Bara, MISTAR.ID

Pemerintah Kabupaten Batu Bara sukses menggelar Mangrove Culture Festival 2025 yang berlangsung meriah selama dua hari di Pantai Sejarah, Desa Perupuk, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, pada 19–20 Juli 2025.

Festival ini ditutup secara resmi oleh Bupati Batu Bara, Baharuddin Siagian, pada Minggu malam (20/7/2025), dan dihadiri ribuan pengunjung dari berbagai wilayah.

“Saya senang sekali, sejak kemarin beribu-ribu orang datang ke Pantai Sejarah ini untuk memeriahkan,” ujar Baharuddin penuh antusias.

Dalam sambutannya, Baharuddin menjelaskan bahwa tujuan utama festival ini adalah untuk memperkenalkan keindahan alam dan budaya lokal, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian tanaman mangrove.

“Selain mengeksplor budaya tradisional yang ada di Batu Bara, yang paling penting adalah bagaimana kita bisa melestarikan hutan mangrove di Pantai Sejarah dan pantai lainnya,” tegas Baharuddin.

Sebagai bagian dari upaya pelestarian, festival ini juga mengadakan kegiatan penanaman bibit mangrove, serta menyuguhkan berbagai pertunjukan budaya seperti musik tradisional dan modern, tarian sanggar, fashion show, hingga pesta kembang api. Tak ketinggalan, ragam kuliner khas dari UMKM lokal turut meramaikan acara.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Baharuddin mengungkapkan bahwa hutan mangrove di Kabupaten Batu Bara terbentang sepanjang 63 kilometer, dengan luas mencapai 576 hektare. Setiap hektare mangrove diperkirakan memiliki 2.500 pohon, yang mampu menyerap sekitar 6.048 ton karbon dioksida (CO₂).

“Sehingga dapat dikalkulasikan, potensi saat ini hutan mangrove di Kabupaten Batu Bara dapat menyerap karbon dioksida sebanyak 3.483.648 ton,” jelasnya.

Baharuddin menyebut bahwa angka tersebut merupakan salah satu potensi penyerapan karbon terbesar di dunia, menjadikan Batu Bara sebagai daerah strategis dalam upaya mitigasi perubahan iklim.

Bupati juga menekankan pentingnya menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan, terutama bagi para pengelola kawasan Pantai Sejarah.

“Jaga keamanan dan ketertiban, jangan mengambil parkir kendaraan melebihi kewajaran, sehingga para pengunjung merasa aman dan nyaman,” pesannya.

Festival ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab Batu Bara dengan sejumlah perusahaan besar di wilayah tersebut, yang turut mendukung pengembangan sektor pariwisata dan pelestarian lingkungan. (Ebson)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN