Asahan, MISTAR.ID

Upaya pelestarian adat dan budaya Melayu di Kabupaten Asahan semakin diperkuat dengan dimulainya pembangunan Rumah Balai Adat Melayu yang digagas Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI).

Pembangunan ini ditandai dengan peletakan batu pertama yang berlangsung bersamaan dengan pelantikan Pengurus Daerah MABMI Asahan masa bakti 2025-2030, Minggu (14/9/2025) di Kisaran Barat.

Momentum tersebut menjadi bukti nyata peran MABMI sebagai wadah strategis dalam menjaga warisan budaya Melayu. Rumah Balai Adat Melayu nantinya diharapkan tidak hanya menjadi ikon kebudayaan, tetapi juga pusat aktivitas adat, pendidikan budaya, hingga tempat silaturahmi masyarakat.

Acara peletakan batu pertama dan pelantikan pengurus turut dihadiri Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin, Wakil Bupati Rianto, Ketua Umum PB MABMI Prof Dr OK Saidin, Ketua PW MABMI Sumut Zahir, dan tokoh adat Melayu H Ibrahim Ali Silau.

Bupati Asahan dalam sambutannya menegaskan komitmennya terhadap pembangunan Rumah Balai Adat Melayu ini. “MABMI adalah wadah yang sangat penting untuk membina, melestarikan, dan mengembangkan adat budaya Melayu. Kami berharap rumah adat ini menjadi pusat aktivitas budaya sekaligus perekat persaudaraan masyarakat Asahan,” ujarnya.

Taufik Zainal Abidin menyebut dukungan penuh juga datang dari keluarga besar beliau yang memiliki akar keturunan Melayu. Menurutnya, hal tersebut semakin memperkuat komitmen dalam melestarikan adat dan budaya Melayu di Asahan.

Dengan berdirinya Rumah Balai Adat Melayu, MABMI Asahan diharapkan bisa berperan aktif dalam menghidupkan tradisi, memperkuat karakter generasi muda, serta menjaga warisan leluhur dari pengaruh arus modernisasi. (Perdana/hm18)