Dua Figur Kuat Berebut Kursi Ketua DPD Golkar Sumut, Siapa yang Lebih Unggul?

Hendriyanto Sitorus (Kiri) saat dilantik sebagai Ketua DPD Golkar Labura oleh Musa Rajekshah (Kanan), beberapa waktu lalu. (foto: istimewa/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Dinamika politik internal Partai Golkar Sumatera Utara (Sumut) kian menghangat jelang Musyawarah Daerah (Musda) untuk pemilihan Ketua DPD Golkar Sumut. Dua nama mencuat sebagai calon kuat yang digadang-gadang akan bertarung memperebutkan kursi ketua, yakni Musa Rajekshah (Ijeck) dan Hendriyanto Sitorus.
Kedua figur ini bukanlah nama baru dalam perpolitikan Sumut maupun dalam tubuh Partai Golkar. Bahkan, kabar pencalonan mereka sudah menjadi perbincangan hangat baik di internal partai maupun di kalangan publik.
Ijeck saat ini masih menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Sumut dan dikabarkan akan kembali mencalonkan diri. Dukungan terhadapnya dinilai cukup solid, terutama dari 32 DPD kabupaten/kota yang sebelumnya menyatakan dukungan secara informal.
Menurut Dekan FISIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Arifin Saleh Siregar, kriteria ideal calon ketua Golkar Sumut adalah sosok yang memiliki jejaring kuat di tingkat nasional.
“Sumut adalah barometer politik nasional. Ketua DPD Golkar di sini harus dikenal luas secara nasional. Ijeck punya peluang karena berhasil membawa Golkar Sumut sebagai pemenang Pemilu 2024,” ujarnya, 14 April 2025 lalu.
Dukungan formal terhadap Ijeck juga diperkuat oleh Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Sumut yang telah menyerahkan Surat Keputusan (SK) dukungan pada 18 Agustus 2025 lalu.
Hendriyanto, Penantang Serius dari Selatan
Sementara itu, Hendriyanto Sitorus, Bupati Labuhanbatu Utara (Labura) dua periode dan Ketua DPD Golkar Labura, juga disebut sebagai penantang serius. Ia mendapat dukungan dari sejumlah tokoh senior partai, termasuk Irham Buana Nasution, yang menyebut rekam jejak Hendri sebagai modal kuat untuk memimpin Golkar Sumut.
“Hendri punya kemampuan komunikasi lintas elemen, termasuk hubungan baik dengan Gubernur Sumut Bobby Nasution. Ini penting dalam kultur Partai Golkar yang dekat dengan rakyat dan mendukung pemerintahan,” jelas Irham, 5 Juni lalu.
Yang menarik, Hendriyanto juga tercatat berpindah dari organisasi kepemudaan Pemuda Pancasila ke Ikatan Pemuda Karya (IPK), sebuah ormas yang juga dikenal dekat dengan Partai Golkar. Langkah ini dinilai sebagai sinyal kuat keseriusannya mencalonkan diri dan membangun kekuatan politik di luar bayang-bayang Ijeck.
Meski suhu politik internal terus meningkat, hingga saat ini belum ada satu pun dari 33 DPD Golkar kabupaten/kota di Sumut yang secara resmi menyerahkan surat dukungan ke salah satu kandidat.
Salah satu sumber internal Golkar Sumut yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan Musda kemungkinan akan digelar pada Oktober 2025, menunggu arahan dari DPP Golkar.
“Jadwal Musda diperkirakan Oktober. Tapi semua masih menunggu instruksi DPP,” ujarnya, Sabtu (13/9/2025). (ari/hm24)
PREVIOUS ARTICLE
Bingung Malam Minggu Kemana? Ayo ke Car Free Night Kesawan Medan