Labuhanbatu Utara Jadi Pionir Riset Sawit Berkelanjutan ICRAF

Bupati Labura Hendri Yanto Sitorus (kanan) dan Ketua DPRD Rimba Bertuah Sitorus membaca buku di salah satu stand yang tersedia pada seminar nasional terkait kelapa sawit berkelanjutan di salah satu hotel di Medan, Rabu (25/6/2025). (f:ist/mistar)
Labuhanbatu Utara, MISTAR.ID
Sejak 2022, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) terpilih sebagai lokasi penelitian kelapa sawit strategis oleh International Centre for Research in Agroforestry (ICRAF) atau World Agroforestry Centre.
Hasil riset tiga tahun ini dipaparkan dalam Seminar Nasional bertajuk "Membangun Sinergi Menuju Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan dan Berdaya Saing: Pembelajaran dari Kabupaten Labuhanbatu Utara".
Berkaitan dengan hal tersebut, Bupati Labura Hendri Yanto Sitorus menyatakan kebanggaannya atas kepercayaan kepada daerahnya.
"Kami patut berbangga, Kabupaten Labuhanbatu Utara sejak Tahun 2022 lalu menjadi salah satu daerah yang dipilih untuk menjadi pusat penelitian kelapa sawit," tuturnya sebelum membuka acara di salah satu hotel di Medan, Rabu (25/6/2025).
Dampak Nyata Program ICRAF
Sitorus mengapresiasi kontribusi ICRAF melalui program Sustainable Farming in Tropical Asian Landscape (SFITAL) yang terbukti meningkatkan pemahaman petani tentang praktik kelapa sawit berkelanjutan.
Selain meningkatkan pemahaman petani, program tersebut juga dinilai terbukti memperkuat kualitas ekonomi perkebunan rakyat, lalu mengembangkan model sinergi antara petani, perusahaan, dan pemerintah.
"Keberlanjutan program SFITAL kunci kesuksesan petani sawit Labura kedepan," ujar ayah empat anak itu.
Acara tersebut dihadiri Ketua DPRD Labura Rimba Bertuah Sitorus, Kadis Pertanian drh Sudarija, Berita Leimona dari ICRAF, Indra Gunawan Girsang dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Sumut dan Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut Gus Dalhari Harahap.
Selain itu, acara juga dihadiri sejumlah stakeholder seperti dari kalangan kalangan perusahaan, petani, NGO dan instansi pemerintah lainnya. (sunusi/hm27)