Tuesday, September 30, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Gunarto, AMT yang Antar BBM dari Medan ke Batu Bara Selama 22 Tahun

Selasa, 30 September 2025 14.01
gunarto_amt_yang_antar_bbm_dari_medan_ke_batu_bara_selama_22_tahun

Gunarto, Awak Mobil Tangki (AMT) yang mendistribusikan BBM dari Medan ke Batu Bara selama 22 tahun. (Foto: Pertamina Patra Niaga Sumbagut)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Gunarto, seorang Awak Mobil Tangki (AMT) dari Fuel Terminal (FT) Medan, menghabiskan 22 tahun hidupnya menyusuri jalanan dari Medan hingga ke Batu Bara untuk mendistribusikan Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina.

Pria yang berusia di atas 50 tahun ini menempuh perjalanan yang tak jarang memakan waktu hingga lima jam sekali jalan. Baginya, pekerjaan ini bukan sekadar mencari nafkah, melainkan sebuah pengabdian untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat terpenuhi.

Tantangan menjadi AMT tentunya memiliki risiko tinggi yang menuntut fokus, kehati-hatian, dan kedisiplinan tingkat tinggi.

"Karena kita bawa muatan yang mudah terbakar, jadi harus fokus, hati-hati, dan selalu waspada di jalan," kata Gunarto, Selasa (30/9/2025).

Saat ini, Gunarto bertugas sebagai AMT 2, mendampingi sopir utama (AMT 1) dalam setiap perjalanan. Sebelum mobil tangki mulai bergerak, ia harus memastikan seluruh prosedur keselamatan terpenuhi: mulai dari pengecekan ban, oli, air radiator, hingga posisi Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

Setibanya di SPBU, ia bertanggung jawab menyerahkan dokumen pengiriman dan mengawasi proses pembongkaran BBM agar berjalan aman sesuai standar. Ia juga menjadi saksi perkembangan teknologi armada Pertamina.

"Dulu, satu mobil tangki hanya bisa mengangkut satu jenis BBM. Kini, dengan armada berkapasitas 16 Kilo Liter (KL) bisa membawa dua produk BBM dan mobil tangki berkapasitas 24 KL bisa membawa tiga produk BBM sekaligus," ucapnya mengingat kenangan lalu.

Meskipun pekerjaannya berat dan penuh risiko, Gunarto menjalaninya dengan ikhlas. Motivasi terbesarnya adalah keluarga tercinta.

"Motivasi saya ya keluarga. Anak pertama saya sekarang jadi marinir TNI AL. Anak kedua juga pengen ikut jejak abangnya. Itu yang membuat saya kuat," ujarnya yang menjadi AMT sejak 2003 lalu dengan bangga.

Baginya, rasa bangga karena bisa menjadi bagian penting dalam sistem energi negeri ini adalah imbalan yang tak ternilai. "Setiap tetes BBM yang kami antar, ada tanggung jawab besar untuk masyarakat," tuturnya.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, menyampaikan apresiasi tinggi kepada para AMT, khususnya Gunarto. Menurutnya, para AMT adalah kunci dalam penerapan budaya HSSE (Health, Safety, Security & Environment).

“Sosok seperti Pak Gunarto menjadi bukti nyata bahwa pengabdian yang tulus, disiplin tinggi, dan kepatuhan terhadap standar HSSE dapat berjalan beriringan dan menghasilkan kinerja terbaik,” kata Fahrougi.

Ia menegaskan, para AMT telah dibekali pelatihan yang ketat, mulai dari berkendara aman hingga penanganan kondisi darurat, demi menjamin keselamatan distribusi energi nasional. (amita/hm25)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN