Kisah Perjalanan Karateka Deli Serdang yang Tewas Kecelakaan Bus

Almarhum Dijhey Lexsie bersama Ketum Forki Deli Serdang Nurlisnawati pada salah satu kejuaraan karateka. (Foto: Dok Nurlisnawati/Mistar)
Deli Serdang, MISTAR.ID
Seorang atlet karate asal Deli Serdang, Muhammad Dijhey Lexsie, 17 tahun, meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di kawasan tikungan Padang Pariaman, Sumatera Barat pada Minggu (7/9/2025) malam.
Dijhey saat itu baru saja selesai mengikuti ajang Shukaido Karate Open 2025 di Sumatera Barat. Ia menggunakan Bus Antar Lintas Sumatera (ALS) menuju Kota Medan.
Pelatih Dijhey, Zeffry Nico, tidak menyangka jika Karate Open menjadi pertandingan terakhir bagi anak didiknya.
“Sebelum berangkat, Didi (sapaan akrab Dijhey) pamit ke saya. Saya tahu dia bisa mendapat juara. Bahkan, Didi membawa tiga emas. Tapi tak pernah terbayang, sepulang dari kejuaraan itu, saya mendapat kabar duka dia meninggal dunia,” ujar Nico.
Selain Didi, rekannya Fahri Akbar juga menjadi korban jiwa. Diceritakan Zeffry, sejak duduk di bangku kelas 2 SD, ia sudah menekuni latihan karate.
"Beberapa prestasi bergengsi pernah diraihnya saat SD adalah kompetisi nasional, hingga dikirim ke Belgia pada 2019. Ia berhasil meraih juara pertama Kumite, serta juara dua kategori lainnya," ucapnya.
Baca Juga: Karateka Muda Meninggal dalam Kecelakaan Bus ALS, Pemkab Deli Serdang Sampaikan Duka Cita
Saat SMP, ungkapnya, Dijheykembali menorehkan prestasi dengan menjuarai ajang tingkat Sumut, lalu dikirim ke Kejurnas Forki 2022 di Padang. Saat itu Didi memperoleh juara pertama.
Kemenangan itu membawanya masuk ke Pelatnas dan berkesempatan mewakili Indonesia di Kejuaraan Asia di Uzbekistan.
“Didi anak baik, rajin, penurut, dan cepat menguasai teknik. Dari kecil sampai sekarang, saya yang melatihnya. Prestasinya luar biasa, tapi sikap rendah hatinya juga jadi teladan. Di Shukaido Karate Open 2025, Dijhey berhasil memborong tiga medali emas,” ucap Nico.
Di kesempatan sama, Ketum Forki Deli Serdang, Nurlisnawati, mengatakan jenazah Dijhey Lexsie dan Fahri Akbar dibawa dari Padang Pariaman menuju rumah duka di Desa Saentis, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang, dengan mobil ambulan.
"Kehilangan karateka muda berbakat ini menjadi duka mendalam bagi dunia olahraga Sumatera Utara, khususnya cabang karate. Kami harus merelakan salah satu atlet terbaiknya pergi untuk selamanya," tuturnya. (sembiring)
NEXT ARTICLE
Kejari Langkat Geledah Kantor Dinas Pendidikan