Wednesday, August 27, 2025
home_banner_first
SUMUT

DLH Binjai Sidak Pabrik Tahu Diduga Cemari Sungai, Warga Protes Bau Menyengat

journalist-avatar-top
Rabu, 27 Agustus 2025 18.24
dlh_binjai_sidak_pabrik_tahu_diduga_cemari_sungai_warga_protes_bau_menyengat

Petugas DLH Binjai melakukan sidak ke pabrik tahu soal dugaan pencemaran limbah. (foto:bayu/mistar)

news_banner

Binjai, MISTAR.ID

Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Binjai melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sebuah pabrik tahu yang berlokasi di Jalan Sawo, Lingkungan I, Kelurahan Bandar Senembah, Kecamatan Binjai Barat. Sidak ini dilakukan menyusul laporan warga terkait dugaan pencemaran lingkungan akibat pembuangan limbah pabrik ke aliran sungai.

Plt Kepala DLH Kota Binjai, Ahmad Yani, membenarkan adanya sidak tersebut saat dikonfirmasi pada Rabu (27/8/2025) siang.

"Iya, tim sudah turun ke lokasi untuk mengecek langsung dugaan pencemaran lingkungan oleh pabrik tahu tersebut," ujar Yani.

Ia menjelaskan, saat ini pihaknya masih melakukan pengujian sampel limbah dari pabrik untuk memastikan kandungan zat berbahaya yang diduga mencemari sungai warga. Sementara itu, DLH telah memberikan surat teguran kepada pihak pengelola agar menghentikan pembuangan limbah ke sungai.

"Sudah kami berikan surat teguran. Mereka tidak boleh lagi membuang limbah ke aliran sungai," ucap Yani.

Warga Protes, Sungai dan Sumur Tercemar

Sebelumnya, warga setempat mengeluhkan bau menyengat yang berasal dari limbah pengolahan tahu. Mereka menduga limbah tersebut sengaja dibuang langsung ke sungai tanpa melalui proses pengolahan yang sesuai standar.

Keresahan warga ini bukan hal baru. Mereka mengaku sudah beberapa kali melaporkan permasalahan ini ke pemerintah setempat. Bahkan, mediasi antara warga, pihak pabrik, dan pemerintah sudah pernah dilakukan.

Dalam pertemuan tersebut, pihak pengusaha pabrik tahu sempat berjanji akan menghentikan pembuangan limbah ke sungai. Namun, warga menilai janji itu hanya tinggal omong kosong. Pasalnya, hingga kini, pembuangan limbah tetap berlangsung.

Akibatnya, air sungai berubah warna menjadi hitam pekat, serta menimbulkan bau busuk yang mengganggu kenyamanan dan kesehatan warga. Tak hanya itu, sumur milik warga di sekitar lokasi juga turut tercemar.

DLH menegaskan akan mengambil tindakan tegas jika hasil uji laboratorium membuktikan adanya pencemaran lingkungan. Warga berharap masalah ini segera ditangani agar mereka bisa kembali hidup dengan lingkungan yang bersih dan sehat. (bayu/hm27)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN