Bupati Taput Dorong Petani Milenial Jadi Penggerak Utama Pertanian Modern dan Ketahanan Pangan

Bupati Taput pimpin rapat petani milenial. (foto:istimewa/mistar)
Taput, MISTAR.ID
Bupati Tapanuli Utara (Taput) Jonius Taripar Hutabarat, bersama Sekretaris Daerah Drs Henry MM Sitompul MSi dan para pimpinan Perangkat Daerah membuka secara resmi Rapat Kerja Petani Milenial Tahun 2025 yang mengusung tema: “Kolaborasi Program Petani Milenial dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara untuk Mencapai Target di Sektor Pertanian dan Ketahanan Pangan,”
Dalam kegiatan yang digelar di Aula Martua, Kantor Bupati Taput, Selasa (14/10/2025), Bupati Jonius menegaskan bahwa sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian Tapanuli Utara, dengan lebih dari 80 persen masyarakatnya bekerja di bidang pertanian. Oleh karena itu, menurutnya, pembangunan pertanian harus dilakukan secara menyeluruh dari hulu hingga hilir dengan perencanaan jangka panjang yang terukur dan berbasis data.
“Berbicara pertanian tidak bisa setengah-setengah. Kita harus berani berbicara dari hulu ke hilir, dan berpikir untuk lima tahun ke depan, bukan hanya satu tahun. Karena itu, saya menekankan pentingnya regenerasi, mekanisasi, dan digitalisasi pertanian sebagai arah pembangunan kita,” ujar Bupati.
Bupati juga menyampaikan bahwa Pemkab Taput telah menyiapkan anggaran sebesar Rp25 miliar untuk mendukung program pertanian, termasuk penguatan kelembagaan dan pemberdayaan petani milenial.
Lebih lanjut, Bupati mendorong agar petani milenial menjadi sumber utama data pertanian di lapangan untuk memastikan kebijakan pemerintah lebih tepat sasaran.
“Selama ini arah pertanian ditentukan satu arah, dari dinas ke petani. Sekarang kita ubah. Petani yang berpikir, pemerintah mendengar. Data lapangan datang dari kalian — berapa harga, berapa kebutuhan, siapa penyuplai. Semua berbasis data. Dengan begitu, program kita berdampak nyata,” kata Bupati.
Sebagai bentuk kolaborasi nyata, Bupati Jonius mencontohkan potensi keterlibatan Petani Milenial dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola Pemkab Taput, dengan nilai anggaran mencapai Rp187 miliar.
Menurutnya, para petani milenial dapat berperan sebagai penyedia bahan pangan lokal untuk kebutuhan MBG melalui pembentukan koperasi Petani Milenial yang dikelola secara profesional dan berbasis data kebutuhan riil di lapangan.
“Kita tidak perlu pusing mencari pasar. Pasarnya sudah jelas, yaitu MBG. Sekarang tinggal bagaimana petani milenial mampu menyuplai kebutuhan pangan harian — ikan, tempe, tahu, sayur, dan buah — secara terencana dan berkelanjutan,” tutur Bupati.
Dalam kesempatan tersebut, Koordinator Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten Tapanuli Utara, Syah Menan Lubis, turut memaparkan kebutuhan bahan pangan harian program MBG yang melibatkan ribuan pelajar penerima manfaat di seluruh kecamatan.
Sebelumnya, Ketua Petani Milenial Kabupaten Tapanuli Utara, Murdhani Purba, dalam laporannya menyampaikan bahwa rapat kerja ini bertujuan untuk menyinkronkan rencana kerja Petani Milenial dengan program pemerintah daerah, memperkuat kelembagaan organisasi, serta menghimpun masukan dari berbagai pemangku kepentingan.
Petani Milenial Taput saat ini beranggotakan 100 orang yang tersebar di 15 kecamatan, dan siap menjadi pionir kemajuan pertanian di Tapanuli Utara.
Rapat kerja ini menghasilkan sejumlah rekomendasi dan rumusan awal program kerja tahun 2026, termasuk penguatan sistem data pertanian berbasis lapangan, rencana pembentukan koperasi Petani Milenial, serta program integrasi pertanian dengan kebutuhan pangan daerah. (hm27)
PREVIOUS ARTICLE
Kasat Reskrim dan Dua Kapolsek di Asahan Dirotasi