63 Persen Jalan Kabupaten Asahan Rusak, Perbaikan Dimulai Akhir 2025

Bupati Asahan memimpin rapat koordinasi bersama OPD. (Foto: Perdana/Mistar)
Asahan, MISTAR.ID
Viralnya video warga Desa Sei Sembilang, Kecamatan Sei Kepayang Timur, yang terpaksa memikul jenazah melintasi jalan berlumpur, menjadi tamparan keras bagi Pemerintah Kabupaten Asahan untuk mempercepat program perbaikan jalan di wilayah yang masih mengalami kerusakan berat.
Untuk itu, Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin telah melakukan pemetaan menyeluruh terhadap kondisi infrastruktur di seluruh kecamatan. Hasilnya, dari total 1.398,13 kilometer ruas jalan kabupaten, hanya 36,18 persen yang tergolong baik, sementara 63,82 persen sisanya berada dalam kondisi rusak sedang hingga berat.
“Data ini menjadi dasar bagi pemerintah dalam menentukan skala prioritas pembangunan agar setiap kebijakan berbasis pada fakta lapangan yang akurat,” ujar Bupati Taufik usai memimpin Rapat Koordinasi Pemerintah (Rakorpem) di Aula Melati Kantor Bupati Asahan, Rabu (29/10/2025).
Ia mengatakan, melalui pendekatan Asahan Satu Data, Pemkab Asahan memastikan setiap program pembangunan, termasuk perbaikan jalan, dilakukan berbasis data sektoral yang terintegrasi.
Tahapan perbaikan infrastruktur jalan akan dimulai secara bertahap mulai akhir 2025, dengan mempertimbangkan ketersediaan anggaran daerah serta kebijakan pengetatan fiskal dari pemerintah pusat.
“Fokus utama diarahkan pada titik-titik prioritas yang paling mendesak dan berdampak langsung terhadap aktivitas masyarakat, terutama di wilayah pedesaan serta akses menuju fasilitas umum seperti sekolah, puskesmas, dan sentra ekonomi rakyat,” ujarnya.
Selain infrastruktur, sektor kesehatan juga menjadi perhatian pemerintah daerah. Bupati meminta Dinas Kesehatan, RSUD HAMS, serta seluruh puskesmas agar meningkatkan mutu pelayanan, memastikan ketersediaan obat-obatan, dan menegakkan kedisiplinan tenaga medis di lapangan.
Dalam Rakorpem tersebut, Bupati juga mendorong para camat dan kepala desa untuk membentuk koperasi aktif dan produktif. Ia menegaskan keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dari panjang jalan yang diperbaiki, tetapi juga dari kemampuan masyarakat mengelola potensi ekonominya secara mandiri.
“Kalau infrastruktur baik, kesehatan terjamin, dan ekonomi rakyat bergerak, maka kesejahteraan masyarakat Asahan akan meningkat dengan sendirinya,” tuturnya. (hm25)
BERITA TERPOPULER
























