Simalungun, MISTAR.ID

Pembangunan agrowisata berbasis hidroponik dan nursery tanaman di Desa Karang Anyer, Simalungun, telah mencapai 80 persen per 14 Agustus 2025. Pemasangan instalasi hidroponik hampir rampung, sementara benih sayuran siap dipindahkan ke media tanam.

Capaian ini merupakan hasil pelatihan intensif selama tiga hari, 4-6 Agustus 2025, yang digelar dalam program Hibah Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) BIMA Kemendikbudristek Saintek.

Universitas Simalungun menjadi motor penggerak kegiatan dengan melibatkan 10 anggota Bumdes Anyer Lestari.

Pelatihan dibuka Pangulu Nagori Karang Anyer, Syafi’i, yang menekankan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah desa, dan masyarakat untuk menciptakan peluang ekonomi baru di sektor pariwisata pertanian.

Mengusung tema “Kampung Nursery Tanaman dan Hidroponik: Transformasi Ekonomi Masyarakat Sekitar Wisata Pemandian Karang Anyer Melalui Pertanian Modern”, pelatihan dirancang aplikatif. Peserta langsung mempraktikkan pembuatan instalasi hidroponik, teknik penanaman, hingga strategi pemasaran.

Ketua Pelaksana PKM, Ahmad Fakhri Hutauruk, menyebut program ini tidak hanya berfokus pada keterampilan teknis, tetapi juga pada manajemen agrowisata berkelanjutan.

“Kami ingin warga tidak sekadar bisa menanam, tetapi juga mampu mengelola dan menjadikannya daya tarik wisata yang memberi nilai ekonomi,” ujarnya, Jumat (15/8/2025).

Materi inti diberikan oleh Christin Imelda Girsang, Dosen Agroteknologi Universitas Simalungun, yang membimbing pembuatan instalasi dan teknik tanam hidroponik. Dua anggota tim PKM lainnya, Arvita Netti Sihaloho, memaparkan proses nursery tanaman, sedangkan Wahyunita Sitinjak, menjelaskan strategi pemasaran pascapanen.

Jika sesuai rencana, Karang Anyer tidak hanya dikenal lewat wisata pemandian alaminya, tetapi juga akan menjadi ikon baru agrowisata hidroponik dan nursery tanaman di Kabupaten Simalungun. (gideon/hm25)