Simalungun, MISTAR.ID

Puluhan pegawai PDAM Tirta Lihou menggelar unjuk rasa di depan kantor DPRD Simalungun pada Rabu (14/5/2025). Mereka menuntut pencopotan Direktur Utama PDAM Tirta Lihou, Dodi Ridowin Mandalahi, dan Kepala Bagian Umum, Nina Sitanggang, yang dianggap telah merusak tatanan manajemen dan merugikan perusahaan daerah tersebut.

Dalam pernyataan tertulis yang dibagikan kepada media, massa aksi yang tergabung dalam Forum Pegawai PDAM Tirta Lihou Bersatu dan Sumut Watch mengungkapkan sejumlah dugaan penyimpangan serta kebijakan sepihak yang dilakukan oleh keduanya.

Salah satu tudingan utama adalah dugaan manipulasi klasifikasi pelanggan PDAM untuk kepentingan pribadi, termasuk perubahan status rumah menjadi rumah ibadah guna menghindari tarif pembayaran yang lebih tinggi.

"Sejak tahun 2022 hingga 2025, Dirut telah mengangkat 245 pegawai baru. Hal ini menyebabkan beban gaji membengkak hingga lebih dari Rp1,4 miliar per bulan," ujar salah satu orator saat membacakan tuntutan.

Selain itu, para pegawai juga menyoroti pengelolaan keuangan perusahaan yang dinilai tidak transparan, termasuk dugaan pengalihan dana premi asuransi karyawan tanpa penjelasan yang jelas.

Aksi protes ini turut menyoroti rusaknya hubungan kerja antara Dirut dan Kabag Umum dengan para pegawai, yang menurut mereka berdampak pada keterlambatan pembayaran gaji serta menurunnya semangat kerja di lingkungan PDAM.

Para demonstran mendesak DPRD Simalungun segera memanggil pihak-pihak terkait untuk meminta klarifikasi dan mengambil langkah tegas demi menyelamatkan manajemen dan keberlangsungan PDAM Tirta Lihou. (indra/hm17)