Kenang Pahlawan Revolusi, Tugu Letda Sujono Jadi Pengingat Kelam Sejarah Bangsa

Tugu Letda Sujono di Kompleks Perkebunan Bandar Betsy, Kecamatan Bandar Huluan, Simalungun. (foto:tangkapanlayarmediasosialmistar)
Simalungun, MISTAR.ID
Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menggelar upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Tugu Letda Sujono, Kompleks Perkebunan Bandar Betsy, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, Rabu (1/10/2025).
Upacara dihadiri langsung oleh Gubernur Bobby Nasution, Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI Rio Firdianto, Ketua DPRD Sumut, Erni Ariyanti, serta Bupati Simalungun, Anton Achmad Saragih dan Kapolres AKBP Marganda Aritonang.
Momentum ini tidak hanya memperingati Hari Kesaktian Pancasila, tetapi juga mengenang peristiwa pengkhianatan Gerakan 30 September (G30S/PKI) yang menelan korban jiwa, termasuk Letda Anumerta Sujono.
Selepas upacara, ditampilkan fragmen peristiwa Bandar Betsy 1965 yang menggambarkan perjuangan heroik Letda Sujono dalam mempertahankan Pancasila. Fragmen itu diperankan oleh karyawan dan karyawati PTPN IV Regional I Bandar Betsy.
Bupati Anton menegaskan bahwa peringatan ini harus menjadi pengingat generasi muda akan keberanian para pahlawan bangsa.
“Ini merupakan suatu hal yang luar biasa dari Letda Sujono. Untuk generasi muda, tentunya tetap berjuang dan mengenang pahlawan-pahlawan yang telah gugur demi kemajuan bangsa Indonesia,” ujar Anton.
Diketahui Letda Sujono, yang kala itu berpangkat Pembantu Letnan Satu (Peltu), gugur setelah dikeroyok ratusan anggota Barisan Tani Indonesia (BTI), organisasi sayap kiri PKI, pada 14 Mei 1965 di areal perkebunan Bandar Betsy. Ia meninggal dengan luka parah di sekujur tubuhnya, sementara keluarganya terpaksa mengungsi karena ancaman keselamatan.
Atas jasanya, pemerintah menganugerahkan kenaikan pangkat anumerta dari Peltu menjadi Letnan Dua (Letda) Sujono, sekaligus menggelarinya sebagai Pahlawan Pembangunan.
Untuk mengenang pengorbanannya, Tugu Letda Sujono didirikan pada 1970-an. Pada 1997, ditambahkan pula patung 7 Pahlawan Revolusi dengan ornamen Garuda Pancasila di belakangnya.
Kini, tugu tersebut tak hanya menjadi lokasi peringatan Hari Kesaktian Pancasila setiap 1 Oktober, tetapi juga dikenal sebagai wisata sejarah di Kabupaten Simalungun. (**/hm16)