Thursday, September 25, 2025
home_banner_first
SIANTAR SIMALUNGUN

DPRD Simalungun Minta Penyaluran Program Makan Bergizi Gratis Diawasi Ketat, Cegah Keracunan

Kamis, 25 September 2025 13.34
dprd_simalungun_minta_penyaluran_program_makan_bergizi_gratis_diawasi_ketat_cegah_keracunan

Porsi Makan Bergizi Gratis (Foto: Dokumen/Mistar)

news_banner

Simalungun, MISTAR.ID

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Simalungun meminta Badan Gizi Nasional (BGN) lebih serius dalam menyalurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa-siswi di Kabupaten Simalungun.

DPRD juga menekankan pentingnya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ditunjuk di daerah ini menyediakan makanan yang higienis agar tidak terjadi kasus keracunan seperti di beberapa wilayah lain.

Anggota DPRD Fraksi Demokrat, Walpiden Tampubolon, mengatakan SPPG harus benar-benar cermat dalam pengawasan makanan bergizi mulai dari penyiapan bahan, pengolahan, hingga distribusi.

“Kita harapkan hal ini dapat dipastikan sehingga makanan memenuhi standar gizi, kebersihan, dan kualitas yang ditetapkan BGN. Sehingga tidak keracunan,” ujarnya, Kamis (25/9/2025).

Walpiden menambahkan, maraknya kasus keracunan makanan usai santap MBG di sejumlah daerah harus menjadi pelajaran agar hal serupa tidak terjadi di Simalungun.

“Menyangkut keracunan makanan banyak hal penyebabnya, misal dari penanganan dan pengolahan makanan yang tidak higienis, distribusi dan waktu penyajian yang tidak tepat, hingga potensi bahan baku tidak layak,” jelasnya.

Sementara itu, anggota DPRD dari Fraksi NasDem, Bernhard Damanik, menegaskan dapur umum SPPG untuk program MBG wajib memenuhi standar kelayakan baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

“Kualitas dan kuantitas harus dijaga semaksimal mungkin demi menjamin agar penerima manfaat MBG, khususnya siswa di Kabupaten Simalungun, benar-benar mendapatkan gizi sesuai yang diharapkan dari program tersebut,” tegas Bernhard.

Ia menambahkan, pengelola SPPG di Simalungun harus berhati-hati dalam seluruh tahapan, mulai dari persiapan, pengolahan, hingga distribusi makanan.

“Kejadian keracunan bagi siswa-siswa yang dilayani melalui MBG jangan sampai terjadi di Kabupaten Simalungun,” ujarnya (Hamzah/hm17)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN