Simalungun, MISTAR.ID

Wilayah Simalungun dan Pematangsiantar sering mengalami perubahan cuaca hanya dalam hitungan jam.

Menurut Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan, Fauziah Fitri Damanik, fenomena perubahan cuaca dapat terjadi karena dampak dari munculnya awan-awan hujan di wilayah Sumatera Utara (Sumut).

"Berdasarkan dari analisa angin terdapat belokan angin di wilayah Sumut sehingga berkontribusi dalam pertumbuhan awan-awan hujan," ujar Fauziah Fitri yang dikonfirmasi Mistar, Senin (8/9/2025).

Selain itu, pertumbuhan awan-awan hujan juga didukung oleh fenomena global lainnya seperti Madden Julian Oscillation (MJO) yang sedang aktif di kuadran 2. Ini menjadi salah satu yang mempengaruhi pertumbuhan awan-awan hujan di Sumut.

"Berdasarkan prakiraan pola angina, hari ini dan tiga hari ke depan masih terdapat belokan angin dan terbentuknya pola siklonik di sebelah Barat Daya Pulau Sumatera. Hal ini membuat hujan dari sore hingga dini hari masih masif terjadi," ucapnya.

BMKG meminta masyarakat tetap waspada terhadap potensi terjadinya hujan sedang - lebat yang disertai petir dan angin kencang di wilayah Kepulauan Nias, Lereng Timur, Lereng Barat, pegunungan, dan Pantai Timur Sumut karena dapat menyebabkan banjir, longsor dan bencana hidrometeorologis lainnya.

"Mengingat cuaca bersifat dinamis, masyarakat diharapkan untuk terus memantau informasi terkini dari BMKG. Para kepala daerah juga diimbau untuk dapat berkoordinasi dengan BPBD/ TNI dan Polri setempat untuk mengikuti informasi yang disampaikan oleh Balai Besar MKG Wilayah I Medan," ucapnya. (hamzah/hm20)