Simalungun, MISTAR.ID

Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) tingkat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon (Girsib) harus menghadapi kendala saat menjalani latihan di kawasan Pagoda Parapat. Akibat toilet yang terkunci dan tak dapat digunakan, para anggota Paskibra terpaksa menumpang ke kantor lurah jika ingin menggunakan kamar mandi.

Pelatih Paskibra, Koptu R Nainggolan, mengatakan selama latihan berlangsung, fasilitas toilet di area Pagoda tidak pernah dibuka, padahal aktivitas mereka berlangsung setiap hari.

“Selama latihan tidak ada akses ke kamar mandi di Pagoda. Jadi peserta harus berjalan ke kantor lurah kalau ingin ke toilet,” ujar Nainggolan, Kamis (31/7/2025).

Menanggapi hal ini, Camat Girsang Sipangan Bolon, Victor Saragih, mengungkapkan toilet tersebut dibangun melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dan telah diserahkan untuk dikelola oleh masyarakat.

“Fasilitas itu memang dikelola masyarakat, tapi sudah beberapa kali berganti pengelola. Biasanya hanya dibuka saat ada acara besar atau event di Pagoda,” kata Victor.

Namun, Victor tidak menyebutkan secara spesifik siapa pengelola toilet saat ini. Ia mengakui fasilitas umum seperti toilet seharusnya dapat diakses setiap waktu, terutama untuk kegiatan resmi seperti pelatihan Paskibra.

Sejumlah warga menyayangkan kondisi tersebut. Mengingat Pagoda Parapat merupakan salah satu ruang publik yang sering dipakai untuk kegiatan penting, terutama menjelang perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, mereka berharap agar akses ke fasilitas dasar seperti toilet dapat ditingkatkan. (indra/hm24)