Wednesday, October 29, 2025
home_banner_first
SAINS & TEKNOLOGI

Wall Street Cetak Rekor Baru Setelah Kesepakatan Microsoft dan OpenAI Senilai 500 Miliar Dolar

Mistar.idRabu, 29 Oktober 2025 10.05
journalist-avatar-top
wall_street_cetak_rekor_baru_setelah_kesepakatan_microsoft_dan_openai_senilai_500_miliar_dolar

Seorang pedagang bekerja di lantai perdagangan di Bursa Efek New York (NYSE) di New York City, AS, 5 April 2024. (Foto: REUTERS)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Wall Street kembali menembus rekor tertinggi pada perdagangan Selasa (29/10/2025) waktu setempat. Kenaikan ini dipicu oleh euforia baru di sektor teknologi setelah Microsoft dan OpenAI mencapai kesepakatan besar yang menilai perusahaan pengembang ChatGPT itu senilai US$500 miliar (Rp 8.3 triliun).

Kesepakatan tersebut menambah antusiasme terhadap saham-saham teknologi besar Amerika Serikat menjelang laporan laba sejumlah raksasa Big Tech dan keputusan kebijakan terbaru dari Federal Reserve (The Fed).

Dalam perdagangan terbaru, indeks utama seperti S&P 500, Dow Jones, dan Nasdaq mencetak rekor tertinggi baru, diikuti reli di bursa Inggris dan Spanyol. Saham Microsoft naik 2%, Nvidia melonjak 5%, sementara Apple menembus kapitalisasi pasar US$4 triliun (Rp 66.4 triliun).

Namun, tidak semua sektor mengalami kenaikan. Saham real estat turun 2,2%, dan hanya tiga sektor AS yang mencatatkan penguatan, dengan sektor teknologi memimpin kenaikan hingga 1,7%.

Di sisi lain, pasar valuta asing menunjukkan pergerakan beragam. Yuan Tiongkok menguat ke level tertinggi dalam setahun di posisi 7,10 per dolar AS, sementara peso Argentina justru melemah 3%.

Kebijakan The Fed Jadi Sorotan

Investor kini menunggu keputusan The Fed yang diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 0,25 poin persentase pada Rabu waktu setempat. Pelaku pasar juga menilai pemangkasan tambahan mungkin akan dilakukan pada Desember dan tahun depan.

Selain itu, ada spekulasi bahwa The Fed dapat mengakhiri kebijakan pengetatan kuantitatif (Quantitative Tightening/QT) lebih cepat, yang dapat membuka jalan bagi pembelian surat utang baru oleh bank sentral AS.

Konsentrasi Big Tech di Pasar Saham AS

Kinerja impresif saham teknologi juga menyoroti meningkatnya konsentrasi pasar saham AS, di mana kapitalisasi pasar tujuh perusahaan raksasa teknologi — seperti Apple, Microsoft, Amazon, Meta, Google, Tesla, dan Nvidia — kini menguasai lebih dari 30% nilai S&P 500.

Meski begitu, menurut riset Morgan Stanley, tingkat konsentrasi pasar AS masih lebih rendah dibandingkan negara lain seperti Taiwan, Brasil, dan Korea Selatan, yang kapitalisasi pasarnya didominasi oleh segelintir emiten besar seperti TSMC.

Risiko dan Peluang Investor

Banyak analis menilai euforia kecerdasan buatan (AI) masih menjadi motor utama pergerakan pasar. Namun, beberapa pengamat memperingatkan potensi risiko gelembung harga akibat valuasi tinggi saham teknologi.

Meski begitu, momentum kuat dan hasil kinerja keuangan yang solid dari perusahaan Big Tech masih menjadi alasan utama investor untuk “buy the dip” ketika harga terkoreksi.

Dengan dominasi sektor teknologi yang semakin dalam, para investor kini dihadapkan pada dilema klasik: diversifikasi untuk mengurangi risiko, atau tetap bertahan pada saham-saham besar demi imbal hasil tinggi. (hm17)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN