Menteri Keuangan Klaim Coretax Lebih Aman, Pakar Siber Kritik Pernyataan “Hacker”


Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (Foto: Instagram@menkeuri)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa terkait peningkatan keamanan siber sistem perpajakan Coretax DJP memunculkan tanda tanya di kalangan pakar keamanan digital. Purbaya menyatakan sistem kini lebih tahan serangan setelah melibatkan hacker lokal kualitas internasional.
Pakar keamanan siber sekaligus ahli digital forensik dari PT Digital Forensic Indonesia (DFI), Ruby Zukri Alamsyah, menilai pernyataan Purbaya terkesan berlebihan. “Terlalu jumawa nggak ya statement beliau itu? Atau mungkin konteksnya bercanda, karena ribuan orang di kementerian pasti kalah pintar dibanding ‘peretas’-nya Pak Menteri Keuangan,” kata Ruby kepada Bloomberg Technoz, Jumat (31/10/2025).
Ruby juga khawatir pernyataan Purbaya bisa memicu percobaan peretasan atau penetration testing dari pihak luar, yang berpotensi membuat kegaduhan di Kemenkeu dan Direktorat Jenderal Pajak.
Selain itu, Ruby menyoroti penggunaan istilah “hacker” oleh Purbaya. Menurutnya, istilah ini bisa menimbulkan persepsi negatif masyarakat, meskipun yang dimaksud adalah para konsultan keamanan IT profesional. “Bagi sebagian masyarakat, kata hacker berkonotasi negatif, seakan kriminal dipekerjakan oleh menteri,” jelas Ruby.
Langkah Menteri Keuangan Tingkatkan Keamanan Siber
Purbaya sebelumnya menyatakan sistem Coretax kini memiliki keamanan digital terbaik, dan berencana membagikan pengetahuan ini ke kementerian lain, termasuk Kominfo, serta sektor perbankan di Indonesia. “Saya harapkan satu-dua tahun ke depan, sistem keuangan Indonesia tidak mudah diretas lagi,” kata Purbaya.
Pakar digital mengingatkan meski langkah Purbaya positif, komunikasi publik perlu hati-hati agar tidak menimbulkan kesalahpahaman, terutama bagi generasi muda yang bisa salah menafsirkan istilah hacker.
Konteks Peretasan Lembaga Negara
Kasus peretasan lembaga negara bukan hal baru. Sebelumnya, Pusat Data dan Sarana Informatika (PDSI) Kemkomdigi RI diduga mengalami peretasan, termasuk data pegawai internal. Dirjen Pengawasan Ruang Digital, Alexander Sabar, menyatakan pihaknya sudah menutup celah keamanan dan memperkuat sistem pertahanan siber. (hm17)























