Saturday, September 13, 2025
home_banner_first
SAINS & TEKNOLOGI

Fenomena Polaroid Gemini AI, Tren Foto Bareng Idola K-Pop & Respons Agensi

journalist-avatar-top
Sabtu, 13 September 2025 05.00
fenomena_polaroid_gemini_ai_tren_foto_bareng_idola_kpop_respons_agensi

Ilustrasi membuat foto polaroid bersama idol K-Pop. (foto istimewa mistar)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Saat ini tengah muncul tren baru yang digandrungi warganet, khususnya penggemar K-Pop: Polaroid Gemini AI. Hanya dengan menuliskan prompt dan bantuan teknologi kecerdasan buatan, siapa pun bisa memiliki foto seolah berpose bersama idola mereka.

Fenomena ini seolah menjadi cara penggemar mewujudkan imajinasi bertemu artis favorit. Namun, tren ini juga menimbulkan kekhawatiran, mengingat penggunaan AI berpotensi melanggar privasi dan martabat artis jika disalahgunakan.

Hingga Jumat (12/9/2025), agensi K-Pop belum memberi pernyataan resmi terkait tren Polaroid Gemini AI. Meski demikian, sejumlah agensi besar sebelumnya sudah bersuara keras menentang konten berbasis AI, khususnya deepfake yang melibatkan artis mereka.

YG Entertainment: Deepfake Merugikan Martabat Artis


Pada September tahun lalu, YG Entertainment menegaskan keprihatinannya terhadap penyebaran konten deepfake yang dianggap merugikan reputasi artis. Mereka berkomitmen menindak tegas pelaku, termasuk melalui jalur hukum.

JYP Entertainment: Perangi Deepfake TWICE

Hal serupa juga dilakukan JYP Entertainment, yang menyatakan perang terhadap konten deepfake berbasis AI. Mereka menegaskan tindakan tersebut adalah pelanggaran hukum nyata, dan tengah mengumpulkan bukti untuk proses hukum tanpa keringanan.

HYBE: Deepfake AI adalah Kejahatan Seksual Digital

Sementara itu, HYBE, agensi yang menaungi BTS, menyebut pembuatan dan penyebaran foto maupun video vulgar hasil AI sebagai bentuk kejahatan seksual digital. Mereka bahkan meluncurkan portal khusus untuk mempercepat laporan terkait konten ilegal semacam ini.

Antara Kreativitas dan Batas Etika

Meski Polaroid Gemini AI memberi ruang kreativitas dan hiburan bagi penggemar, para ahli mengingatkan agar penggunaan teknologi ini tetap memperhatikan norma serta etika. Penyalahgunaan dapat merugikan artis maupun penggemar sendiri.

Fenomena ini kini menjadi sorotan, bukan hanya sebagai tren hiburan digital, tetapi juga sebagai peringatan agar masyarakat bijak memanfaatkan teknologi AI yang berkembang pesat. (lptn6/hm16)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN