Wamen Dikdasmen: Nutrisi dan Interaksi Kunci Bangun SDM Unggul

Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq (tengah) saat berfoto bersama usai membuka kegiatan sosialisasi program prioritas Kemendikdasmen di Medan (f:susan/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Wakil Menteri Dikdasmen, Fajar Riza Ul Haq, mengatakan ada dua hal yang menjadi faktor penentu Indeks Modal Manusia (Human Capital Index atau HCI) atau membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul, yaitu kurangnya nutrisi dan interaksi.
Fajar menyebutkan, intervensi utama yang kini digencarkan pemerintah untuk mengatasinya adalah perbaikan gizi anak melalui program makan bergizi gratis dan pembentukan karakter lewat Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.
“Makanan bergizi itu ingin mengatasi persoalan rendahnya nutrisi di kalangan generasi muda kita. Dan gerakan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat ini, ingin mengurangi kurangnya interaksi anak muda dengan sebayanya,” ucap Fajar di kegiatan sosialisasi program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) di Jalan Bunga Raya Asam Kumbang, Medan Selayang, Senin (30/6/2025).
Kemudian, mengakselerasi peningkatan kapasitas SDM. “Bagaimana agar SDM kita bisa bersaing dengan negara-negara tetangga,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala BPMP Sumut, Tajuddin Idris, mengatakan pihaknya mencatat implementasi program MBG di wilayahnya baru menjangkau 1,73 persen dari total jumlah murid.
Lanjutnya, dari total 2.787.919 siswa yang menjadi sasaran program, baru sekitar 48.220 murid yang telah mendapatkan akses tersebut. Sementara itu, dari sisi satuan pendidikan, baru 239 sekolah yang terlibat, atau sekitar 1,05 persen dari total 22.741 unit pendidikan di provinsi ini.
“Dari 33 kabupaten kota yang ada di Sumut, ada 10 yang sudah terakses. Jadi sudah 30 persen,” kata Tajuddin di kesempatan yang sama.
Program MBG merupakan kebijakan nasional yang ditujukan untuk mendukung tumbuh kembang anak serta mengatasi masalah gizi di kalangan pelajar. Tajuddin menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar perluasan program berjalan efektif.
“Jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sesungguhnya sudah ada 20. Mungkin ada data yang lebih besar, tapi menurut catatan kami, bahwa ini yang sudah melaksanakan,” ungkapnya.
Selain itu, BPMP Sumut juga telah menyiapkan lahan untuk mendukung keberlangsungan program MBG di wilayah Sumut dan Aceh.
“Ini juga tugas kami, mengamankan untuk anak-anak kita agar bisa mendapatkan makanan sehat bergizi. Dan kami tentu berkepentingan, karena yang disasar ini adalah anak-anak kita, murid dari semua jenjang,” tuturnya lagi. (susan/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
Sekolah Rakyat Pakai Kurikulum Tailor-Made, Apa Itu?