Monday, June 30, 2025
home_banner_first
SAHABAT PENDIDIKAN

Pemerintah Dorong Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, dari Bangun Pagi Hingga Berinteraksi

journalist-avatar-top
Senin, 30 Juni 2025 18.41
pemerintah_dorong_gerakan_tujuh_kebiasaan_anak_indonesia_hebat_dari_bangun_pagi_hingga_berinteraksi

Foto bersama dengan pose Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di BPMP Sumut. (f:susan/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Dalam rangka membentuk karakter anak sejak usia dini, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mendorong implementasi Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di sekolah.

Wakil Menteri, Fajar Riza Ul Haq menjelaskan bahwa kebiasaan ini meliputi bangun pagi, beribadah, olahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar dan berinteraksi sosial (bermasyarakat).

Menurutnya, ini merupakan hal yang biasa dilakukan. Namun, siklus anak-anak pada masa pertumbuhan sekarang sudah berubah, tidak seperti jaman dulu lagi. Saat ini anak-anak sudah candu dengan telepon genggam atau handphone (HP) yang mengakibatkan mereka tidur lebih larut.

“Karena tidurnya lebih malam, mereka bangunnya lebih lama. Tidak sempat sarapan, berangkat ke sekolah. Bagaimana untuk konsentrasi? Kalau jajan, belum tentu bergizi,” ujarnya di Aula Sisingamangaraja XII Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Senin (30/6/2025).

Persoalan lainnya adalah, tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah (PR) yang diberikan. Padahal sepulang sekolah, langsung ke rumah tapi untuk bermain HP. Anak-anak tidak memiliki aktivitas di luar rumah, tidak bermain bola dengan teman-teman dan lain-lain. Mereka lebih fokus menyendiri. Terlebih jika kedua orang tua sama-sama bekerja.

“Jadi anaknya nyaris punya dunia sendiri. Yang terpisah dari dunia sosial. Anak-anak sekarang cenderung menyendiri,” tutur Fajar.

Sementara itu, Kepala BPMP Sumut, Tajuddin Idris mengaku pihaknya terus mendorong penguatan pendidikan karakter anak melalui program Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat ini.

Sebagai bentuk wujud nyata, ragam perlombaan juga sudah digelar seperti senam anak Indonesia hebat, program cerita tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat, dan membuat vlog tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat.

Tajuddin menyebut upaya ini tak bisa berjalan sendiri, tetapi harus melibatkan semua pihak. Tujuannya agar anak-anak sekolah di Sumut dapat semakin kreatif.

“Kami terus didukung banyak pihak. Dan yang lebih menarik lagi bahwa kabupaten kota sekarang berbenah, mendukung pendidikan-pendidikan bermutu untuk semua,” katanya.

Tajuddin juga memiliki harapan agar Sumut semakin meningkat dibandingkan provinsi lainnya. “Kalau bisa Sumut ini seperti jargon kita, kalau ada lima provinsi di Jawa, Sumut di nomor enam. Harus naik dari provinsi lain,” ujarnya. (susan/hm16)



REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN