Sekolah Rakyat Pakai Kurikulum Tailor-Made, Apa Itu?

Siswa bersekolah. (f: ist/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Konsep kurikulum yang akan diterapkan di Sekolah Rakyat disusun secara tailor-made. Sistem ini dirancang khusus dan kontekstual sesuai kebutuhan peserta didik, serta kondisi sosial di lingkungan mereka.
Berdasarkan keterangan di situs resmi Sekolah Rakyat Kemensos, kurikulum tailor-made menggabungkan pendekatan standar nasional dengan kekhasan lokal, dan terbagi dalam tiga muatan utama.
Pertama, Kurikulum Persiapan (Learner Preparatoal), yang fokus pada pemetaan potensi siswa melalui asesmen kesiapan fisik, mental, dan akademik. Tahap awal ini menjadi fondasi sebelum siswa memasuki pembelajaran yang lebih mendalam.
Kedua, Kurikulum Sekolah Formal yang mengacu pada standar nasional. Kurikulum ini meliputi kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Ketiga, Kurikulum Asrama (Boarding), yang difokuskan pada pendidikan karakter. Materinya mencakup pembentukan karakter dan kepemimpinan, penguatan spiritualitas, cinta Tanah Air, serta kemampuan berbahasa dan komunikasi.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul menjelaskan, Sekolah Rakyat ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang terdata dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Sistem berasrama diterapkan, dengan pembelajaran sekolah formal pada pagi hari, dan pendidikan karakter melalui kurikulum asrama pada malam hari.
“InsyaAllah tanggal 14 Juli mulai matrikulasi dan orientasi siswa dan guru,” ujar Gus Ipul saat meninjau pembangunan sekolah di Sentra Handayani, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (29/6/2025).
Lulusan Sekolah Rakyat diharapkan memiliki keunggulan dalam berbagai aspek, mulai dari nilai akhlak dan keagamaan, karakter kepemimpinan, penguasaan bahasa dan literasi digital, jiwa kewirausahaan, hingga ketuntasan akademik.
Menurut Gus Ipul, Presiden Prabowo Subianto berkomitmen membangun minimal 100 sekolah berasrama setiap tahun bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Prabowo menilai langkah ini penting untuk memutus rantai kemiskinan antargenerasi. (hm20)