6.457 Korban Keracunan MBG, BGN Tegaskan Standar Keamanan Terjaga

Siswa korban keracunan MBG dirawat di Posko Penanganan Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat, Rabu (24/9/2025). Sekitar 500 pelajar terdampak. (Foto: Antara)
Jakarta, MISTAR.ID
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang menegaskan, insiden keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya terjadi di Indonesia. Beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Brasil juga pernah menghadapi masalah serupa saat merintis program pangan berskala besar.
“Seperti halnya program pemberian makanan dalam skala besar di negara mana pun, insiden terkait keamanan pangan juga terjadi di Amerika Serikat dan Brasil,” ujar Nanik dalam siaran pers, Jumat (3/10/2025).
Perbandingan Internasional
Nanik menjelaskan, jumlah penerima manfaat program di Brasil mencapai sekitar 40 juta orang, sementara di Amerika Serikat sekitar 30 juta. Selama periode 2000–2018, Brasil mencatat 26.143 anak menjadi korban insiden keamanan pangan.
Penyebab Keracunan MBG
Menurut Nanik, insiden di Indonesia memiliki beberapa pola penyebab, antara lain:
- Pergantian pemasok bahan makanan yang kurang hati-hati
- Proses pengolahan makanan yang berlangsung terlalu lama
- Lemahnya pengawasan mutu makanan
Selain itu, Nanik menekankan faktor culture shock atau adaptasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) baru sebagai penyebab tambahan. BGN pun menyarankan agar SPPG pemula memulai pelayanan dengan jumlah kecil, sementara SPPG berpengalaman berhati-hati saat mengganti pemasok.
“Prinsip zero accident ditegakkan dengan memperkuat pembinaan berkelanjutan bagi seluruh SPPG,” tambah Nanik. “Mekanisme pengawasan diperketat, mulai dari pengendalian suplai bahan makanan, kehati-hatian pergantian pemasok, hingga penerapan standar penggunaan bahan segar dan susu pasteurisasi.”
Korban MBG Berdasarkan Wilayah
BNG mencatat 6.457 orang terdampak keracunan MBG hingga 30 September 2025. Penyebaran korban dibagi ke dalam tiga wilayah:
- Wilayah I (Sumatera): 1.307 orang mengalami gangguan pencernaan
- Wilayah II (Jawa): 4.147 orang
- Wilayah III (Indonesia Timur): sisanya, termasuk tambahan korban di Garut sekitar 60 orang
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menambahkan bahwa mayoritas korban merupakan siswa sekolah. “Kami memastikan insiden hanya menimpa siswa sekolah, sementara ibu hamil, ibu menyusui, dan balita tetap aman. Setiap langkah mitigasi ditempuh untuk menjaga kepercayaan publik,” kata Dadan.
Langkah Mitigasi BGN
BNG menegaskan program MBG tetap berjalan dengan standar tinggi. Beberapa langkah mitigasi yang dilakukan antara lain:
- Pengawasan ketat terhadap suplai bahan makanan
- Standarisasi pengolahan dan penggunaan bahan segar
- Pembinaan berkelanjutan untuk seluruh SPPG
Nanik menambahkan, pengalaman negara lain menunjukkan pentingnya pengawasan menyeluruh agar program pangan berskala besar berjalan aman dan efektif.(*)