Jakarta, MISTAR.ID

Universitas Indonesia (UI) disebut mencoret sejumlah SMA top, khususnya di Jakarta, dari seleksi jalur Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB) 2025.

Padahal, tahun-tahun sebelumnya sekolah-sekolah unggulan itu kerap meloloskan banyak siswanya ke UI lewat jalur yang sama. Informasi ini viral melalui video di media sosial.

Pihak UI membantah tuduhan tersebut. Pelaksana Harian Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional UI, Emir Chairullah, PhD, memastikan tidak ada blacklist terhadap lulusan SMA mana pun. Perubahan sistem seleksi PPKB-lah yang membuat hasil seleksi tahun ini berbeda.

“Tahun ini tidak ada lagi indeks sekolah seperti sebelumnya,” ujar Emir, Selasa (17/6/2025).

Ia menjelaskan bahwa pada tahun-tahun sebelumnya, UI memang mempertimbangkan reputasi sekolah lewat indeks berdasarkan prestasi alumni yang diterima di UI.

Kini, sistem itu telah dihapus demi prinsip pemerataan. Artinya, semua siswa—terlepas dari asal sekolah—dinilai setara berdasarkan prestasi individual, tanpa mempertimbangkan nama besar sekolah.

“Siapa pun, dari sekolah mana pun, asalkan punya prestasi akademik yang unggul, punya kesempatan yang sama lolos PPKB UI,” tuturnya.

Emir juga mengungkapkan betapa ketatnya persaingan tahun ini. Untuk jalur sarjana, hanya 982 peserta yang diterima dari total 130.092 pendaftar. Sementara di jalur vokasi, 615 orang diterima dari 2.549 pendaftar.

“Kami ingin penerimaan mahasiswa baru lebih merata dari berbagai daerah di Indonesia,” kata Emir.

Masih Ada Kesempatan Lewat SIMAK UI

PPKB UI merupakan jalur seleksi berdasarkan penelusuran prestasi akademik yang mencakup pengunggahan data sekolah, essay, bukti prestasi, hingga alasan memilih program studi. Pendaftaran jalur ini telah ditutup, dan pengumuman hasil seleksi dilakukan pada Senin (16/6/2025).

Namun bagi yang belum berhasil, Emir menyebut masih terbuka jalur lain, yakni SIMAK UI, yang pendaftarannya masih berlangsung hingga 23 Juni 2025.

Dengan sistem baru ini, UI berupaya memperluas akses pendidikan tinggi yang adil, memberi peluang yang sama bagi semua calon mahasiswa dari seluruh Indonesia—tanpa terkecuali.