SMKN 1 Medan Terapkan Sekolah Lima Hari, Ekskul Digilir Setiap Jumat

Kegiatan belajar mengajar di SMKN 1 Medan. (foto:susan/mistar)
Medan, MISTAR.ID
SMK Negeri 1 Medan mulai menerapkan sistem sekolah lima hari. Untuk mendukung implementasi tersebut, pihak sekolah mengatur kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) secara bergilir setiap hari Jumat, mengingat keterbatasan lahan dan waktu.
Wakil Kepala SMKN 1 Medan Bidang Humas, Jenri Hamonangan Saragih, mengatakan saat ini terdapat sembilan jenis ekskul yang aktif di sekolah tersebut.
“Kalau kita jalankan semuanya sekaligus, hasilnya tidak maksimal. Jadi kami jadwalkan bergilir. Minggu pertama ekskul A, minggu kedua ekskul B, dan seterusnya,” kata Jenri kepada Mistar, Rabu (6/8/2025).
Setiap siswa-siswi bebas memilih ekskul sesuai minat. Namun, demi efektivitas, sekolah menganjurkan siswa hanya mengikuti satu ekskul karena jadwal latihan hanya tersedia sekali dalam sepekan, yakni setiap Jumat pukul 14.00 hingga 15.30 usai salat Jumat.
“Tahun lalu masih bisa dua ekskul asal jadwalnya tidak bentrok. Tapi sekarang karena hanya satu kali latihan per minggu, kami arahkan cukup satu ekskul saja,” tutur Jenri.
Istirahat Diperpanjang, Senam Pagi Jadi Rutinitas
Seiring pemberlakuan lima hari sekolah, pola istirahat siswa turut disesuaikan. Istirahat pertama tetap berdurasi 15 menit, sedangkan istirahat kedua diperpanjang menjadi satu jam. Durasi tiap mata pelajaran tetap 45 menit per sesi.
“Karena kita juga menerima program Makan Bergizi Gratis (MBG), siswa dianjurkan makan saat istirahat kedua agar tetap bertenaga hingga ekskul dimulai pukul 14.00,” kata Jenri.
Selain itu, anak didik juga diajak mengikuti senam pagi setiap pukul 07.00 sebagai bagian dari Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Kegiatan diawali dengan doa bersama sebelum proses belajar dimulai.
“Kami jalankan semampu kami. Yang penting semangat dan kesehatan anak-anak tetap terjaga,” ucap Jenri.
Menurut Jenri, sistem sekolah lima hari sejauh ini diterima baik oleh siswa. Bahkan, mereka terlihat senang menikmati hari libur pada Sabtu.
“Kalau mereka tidak nyaman, pasti sudah mengeluh. Tapi ini tidak. Bahkan kalau tidak disuruh pulang, mereka tetap betah di sekolah sampai sore,” ujarnya.
Pihak sekolah juga memilih untuk tidak mencampuri aktivitas siswa pada hari Sabtu.
“Kami tidak masuk ke ranah pribadi siswa. Apalagi latar belakang ekonomi mereka berbeda-beda. Kalau ditanya, bisa mempengaruhi psikologi mereka,” ucap Jenri.
Dirinya juga berharap perhatian dari pemerintah tidak hanya tertuju kepada siswa, tetapi juga kepada guru.
“Murid sudah dapat makan bergizi gratis. Kalau bisa, guru juga diperhatikan gizinya, supaya adil,” katanya sambil tersenyum.
Saat ini, SMKN 1 Medan memiliki 1.232 siswa yang terbagi dalam 36 rombongan belajar, dengan rata-rata 36 orang per kelas. (susan/hm16)
PREVIOUS ARTICLE
Mendikdasmen Larang Murid SD Main Roblox