Medan, MISTAR.ID

Dengan mata berkaca-kaca, Irna, 45 tahun, mengantarkan anak bungsunya memasuki asrama putri Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 2 Sentra Bahagia, yang baru saja diresmikan di Jalan Williem Iskandar, Kelurahan Sidorejo Hilir, Kecamatan Medan Tembung, Senin (14/7/2025).

Putri Sari Amelia, anak Irna yang baru berusia 12 tahun, menjadi satu dari 100 siswa terpilih yang diterima di sekolah berasrama gratis untuk keluarga prasejahtera itu.

“Senang sekali, terutama karena kami sangat terbantu,” ujar Irna kepada Mistar, sambil menahan haru.

Ia bekerja sebagai penjahit keset rumahan, sedangkan suaminya adalah buruh bangunan. Ibu tiga anak itu berharap kehadiran SR bisa menjadi titik awal masa depan yang lebih cerah bagi putrinya.

“Harapan saya, dia bisa mandiri dan sukses, lebih dari orang tuanya,” ucap Irna.

Meski merasa berat melepas, Irna sudah merencanakan untuk mengunjungi Putri seminggu sekali. Ia juga menitipkan doa dan harapan kepada para guru agar dapat membimbing anak-anak didik dengan penuh kasih dan tanggung jawab.

Putri Sari Amelia mengaku senang bisa diterima di sekolah tersebut. Meski harus tinggal jauh dari orang tua, ia menyatakan siap hidup mandiri. “Senang, tapi pasti rindu juga sama orang tua,” katanya polos.

Lucunya, Putri justru berharap orang tuanya tidak sering-sering datang menjenguk. “Biar aku makin mandiri. Jadi gak usah sering datang,” ucapnya tersipu.

Putri, yang bercita-cita menjadi dokter, juga berharap bisa cepat akrab dengan teman-teman barunya. “Semoga bisa bersosialisasi dengan baik dan jadi dekat sama teman-teman,” katanya.

Diketahui, pemerintah secara serentak meresmikan program Sekolah Rakyat (SR) di berbagai daerah, Senin (14/7/2025). SR dirancang untuk memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas kepada masyarakat miskin dan miskin ekstrem.

Salah satu sekolah yang diresmikan adalah SRMP 2 Sentra Bahagia Medan. Total ada 100 siswa yang diterima di angkatan pertama, terdiri dari 55 siswa laki-laki dan 45 siswa perempuan, hasil seleksi dari keluarga kurang mampu di Kota Medan.

Sekolah ini tidak hanya memberikan fasilitas pendidikan dan asrama gratis, tetapi juga menanamkan kemandirian melalui pola asrama, pendekatan psikologis individual, serta pendidikan karakter. (susan/hm24)