Tuesday, September 16, 2025
home_banner_first
SAHABAT PENDIDIKAN

Puspeka Sebut Sinergi Jadi Kunci Sukses Penguatan Pendidikan Karakter

journalist-avatar-top
Selasa, 16 September 2025 19.24
puspeka_sebut_sinergi_jadi_kunci_sukses_penguatan_pendidikan_karakter

Kepala Puspeka Sekretariat Jenderal Kemendikdasmen, Rusprita Putri Utami di Medan. (foto:susan/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Rusprita Putri Utami, menegaskan bahwa keberhasilan implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) tidak dapat dicapai secara individu atau sepihak.

Menurutnya, sinergi dan keterlibatan aktif semua pihak sangat diperlukan untuk memperkuat implementasi kebijakan PPK di seluruh satuan pendidikan.

“Keberhasilan implementasinya sangat dipengaruhi oleh peran aktif daripada catur pusat pendidikan. Yaitu satuan pendidikan, keluarga, masyarakat dan juga media,” ujar Rusprita dalam kegiatan Fasilitasi dan Advokasi Kebijakan Penguatan Karakter di BPMP Sumatera Utara, Selasa (16/9/2025).

Ciptakan Lingkungan Belajar Aman dan Inklusif

Rusprita menyebut, penguatan karakter harus diwujudkan secara nyata di lingkungan sekolah. Hal ini dapat dilakukan melalui pembiasaan positif dan penciptaan Lingkungan Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menggembirakan (LBANM).

“Sekolah harus menjadi ruang inklusif, menyenangkan, dan mampu menumbuhkan karakter positif bagi peserta didik,” katanya.

Ia juga menekankan bahwa pendidikan bermutu tidak bisa dilepaskan dari pengalaman belajar yang menyenangkan. Karena itu, suasana sekolah yang sehat secara psikologis dan sosial harus menjadi perhatian utama.

Karakter Harus Tumbuh Jadi Budaya

Kegiatan fasilitasi dan advokasi yang digelar sejak 15 hingga 17 September ini menjadi upaya konkret pemerintah dalam memperluas pemahaman tentang pentingnya PPK sebagai bagian dari transformasi pendidikan.

Rusprita menegaskan bahwa satuan pendidikan perlu terus mencari dan menjalankan program yang relevan dan kontekstual dengan kebutuhan peserta didik.

“Tujuannya adalah agar pendidikan karakter tidak hanya menjadi slogan, tetapi benar-benar tumbuh sebagai budaya belajar yang berkelanjutan,” ujarnya. (susan/hm27)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN