Perundungan Semakin Tak Terbendung di Dunia Maya, Ini Kata Pakar Pendidikan Sumut

Roma Putra Hutasuhut saat menjadi pembicara seminar perlindungan anak di SMKN 1 Beringin. (Foto: Sembiring/Mistar)
Deli Serdang, MISTAR.ID
Fenomena perundungan (bullying), baik anak menjadi korban maupun pelaku, kian marak dan sangat memprihatinkan. Perundungan juga kini semakin tak terbendung di dunia maya.
Hal ini dikatakan Pakar Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Dr. Roma Putra Hutasuhut, apalagi kemajuan digital yang kini menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari, khususnya pada anak-anak.
"Anak-anak sering kali menjadi korban, bahkan pelaku perundungan baik di dunia nyata dan maya. Dampaknya bukan hanya berupa kekerasan fisik, tetapi juga bisa berujung pada gangguan psikis. Untuk itu, sebaiknya kita ajarkan pada anak untuk membangun persahabatan yang sehat dan bertanggung jawab," ujar Roma, Selasa (2/9/2025) sore.
Disebutkannya, perundungan bisa berbentuk fisik seperti memukul, mendorong, dan merusak barang. Ada juga perundungan verbal, misalnya mengejek, menghina, memberi julukan kasar, dan sebagainya.
"Ada juga perundungan sosial seperti mengucilkan dan menyebar gosip, serta cyber bullying berupa komentar jahat atau menyebar foto tanpa izin," kata Doktor jebolan Universitas Negeri Medan (Unimed) itu.
Persahabatan di dunia nyata, kata Roma, dapat diekspresikan dengan saling menghargai, mendukung, tidak iri dengan teman, dan meluangkan waktu berkualitas. Sementara di dunia maya, anak-anak perlu menjaga privasi, tidak mudah percaya, serta berkomunikasi secara sopan dan positif.
Roma juga meminta anak-anak berperan aktif sebagai pelopor dengan membangun persahabatan sehat, positif, dan bertanggung jawab.
“Bila melihat adanya tindakan perundungan, bisa segera menyampaikan kepada guru di sekolah, orang tua di rumah, masyarakat sekitar, atau sahabat dalam pergaulan antarteman,” katanya.
Menurut Roma, anak-anak bisa berperan penting di sekolah dengan mewujudkan terbentuknya Satgas Perundungan.
Terakhir, Roma mengajak generasi muda untuk aktif mewujudkan Gen Z bebas bullying demi meraih masa depan lebih baik serta berusaha menjadi sahabat sejati yang saling menjaga.
“Sahabat sejati bukan hanya hadir di dekat kita, tetapi juga menjaga kita, baik di dunia nyata maupun dunia maya,” tuturnya. (sembiring/hm25)