Medan, MISTAR.ID

Momen unik sekaligus tegas diperlihatkan Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan, saat menginterogasi dua pelaku pencurian dalam konferensi pers yang digelar di Polrestabes Medan, Jalan HM Said, Kelurahan Sidorame Barat I, Kecamatan Medan Perjuangan, Senin (5/5/2025).

Dua pelaku yang dihadirkan masing-masing adalah AH, pencuri kabel listrik milik PT KAI, dan JA, pelaku pencurian 10 pintu rumah dari sebuah panglong di Kecamatan Medan Timur.

Dalam sesi interogasi terbuka itu, Gidion meminta AH untuk memikul kabel hasil curiannya di hadapan awak media. “Coba kamu yang mencuri kabel, angkat itu di bahumu. Berat atau tidak kabel curianmu? Berapa meter panjangnya?” tanya Gidion.

AH kemudian menjawab jika kabel yang dicurinya sepanjang 80 meter dan ia sudah melakukan aksi serupa sebanyak tiga kali.

“Sudah tiga kali saya lakukan, pak. Pertama berhasil, kedua saya ketahuan kamera drone dan lari, ketiga ini saya ketangkap,” ucap AH sambil mengeluh keberatan memikul kabel tersebut.

Saat ditanya soal harga, AH menyebut kabel tembaga tersebut dijual ke penampung barang bekas (botot) seharga Rp100.000 per dua meter. “Ini tembaga merah pak, jadi mahal,” katanya.

Sementara itu, JA, pencuri 10 pintu rumah, juga diperintahkan untuk mengangkat salah satu pintu curiannya di atas kepala. Ia mengaku menjual tiap pintu seharga Rp100.000, sehingga meraup keuntungan Rp1 juta.

“Satu pintu bisa laku Rp100.000. Jadi saya dapat Rp1.000.000,” kata JA.

Sebagai bentuk hukuman moral, Gidion memerintahkan kedua pelaku mengangkat barang curiannya masing-masing di bagian tubuh atas sambil berdiri di bawah terik matahari.

“Cuacanya panas, jadi kamu yang maling pintu angkat di atas kepala biar nggak kepanasan, dan kamu yang maling kabel taruh di bahu,” ujar Gidion mengundang tawa dari awak media. (ari/hm24)