PSIM vs Arema FC 1-1: Gol Bunuh Diri Menit Akhir Selamatkan Laskar Mataram

Ilustrasi, PSIM vs Arema FC 1-1: Gol Bunuh Diri Menit Akhir Selamatkan Laskar Mataram. (foto:lensaolahraga/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Laga pekan kedua BRI Liga Super Indonesia 2025/2026 antara PSIM Yogyakarta dan Arema FC di Stadion Sultan Agung berlangsung panas dan penuh drama. Meski sempat tertinggal lebih dulu lewat gol penalti Dalberto, PSIM yang memiliki julukan Laskar Mataram berhasil memaksakan hasil imbang 1-1, berkat gol bunuh diri tragis Betinho di menit ke-88.
Babak Pertama: Arema Unggul Lewat Penalti Dalberto
Laga berjalan ketat sejak awal, dengan tekanan tinggi dari kedua tim. Pada menit ke-39, pemain PSIM Reva Adi Utama menerima kartu kuning setelah melakukan pelanggaran di kotak terlarang. Dua menit kemudian, wasit menunjuk titik putih.
Dalberto, penyerang Arema FC, menjalankan tugasnya sebagai eksekutor dengan tenang dan mengarahkan bola ke sudut gawang untuk membawa tim tamu unggul 1-0 hingga babak pertama berakhir.
Babak Kedua: Kartu Merah dan Gol Bunuh Diri
PSIM memulai babak kedua dengan intensitas tinggi demi mengejar ketertinggalan. Pada menit ke-54, bencana menimpa Arema FC saat Yann Motta menerima kartu merah langsung akibat pelanggaran keras, membuat Arema harus bermain dengan 10 orang hingga laga usai.
Tekanan demi tekanan terus dilancarkan Laskar Mataram. Puncaknya terjadi di menit ke-88 ketika Betinho, bek Arema FC, secara tidak sengaja mencetak gol bunuh diri saat mencoba menghalau bola umpan silang. Skor pun berubah menjadi 1-1.
Baca Juga: PSIM Yogyakarta vs Arema FC: Prediksi Susunan Pemain & Link Live Streaming Super League 2025
Statistik Singkat Pertandingan
* Skor Akhir: PSIM 1–1 Arema FC
* Pencetak Gol:
- Dalberto (Arema FC – penalti, 41’)
- Betinho (Arema FC – gol bunuh diri, 88’)
* Kartu Kuning: Reva Adi Utama (PSIM, 39’)
* Kartu Merah: Yann Motta (Arema FC, 54’)
Hasil imbang ini menjadi penyelamat bagi PSIM Yogyakarta yang tak ingin kehilangan poin di kandang sendiri. Sementara bagi Arema FC, kehilangan tiga poin di ujung laga jelas menjadi antiklimaks, terutama setelah harus bermain dengan 10 pemain sejak pertengahan babak kedua. (*)