Monday, June 23, 2025
home_banner_first
OLAHRAGA

Cuaca Buruk Ganggu Piala Dunia Antarklub 2025

journalist-avatar-top
Senin, 23 Juni 2025 10.07
cuaca_buruk_ganggu_piala_dunia_antarklub_2025

Kondisi cuaca di Stadion TQL, Cincinnati, Amerika Serikat, yang membuat laga Grup H Piala Dunia Antarklub 2025 Pachuca versus RB Salzburg, Rabu (18/6/2025) malam waktu setempat, harus ditunda sementara. (f:antara/fifa/mistar)

news_banner

Amerika Serikat, MISTAR.ID

Cuaca ekstrem menjadi tantangan besar dalam gelaran Piala Dunia Antarklub 2025 di Amerika Serikat. Setidaknya empat pertandingan fase grup harus mengalami penundaan akibat hujan lebat dan badai petir.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi gangguan serupa saat Piala Dunia 2026 digelar tahun depan di kawasan Amerika Utara.

Salah satu kejadian terbaru terjadi pada laga Benfica vs Auckland City di Orlando, 20 Juni lalu. Pertandingan sempat tertunda dua jam akibat hujan deras disertai petir.

Sebelumnya, duel Ulsan vs Mamelodi Sundowns pada 17 Juni juga ditunda selama lebih dari satu jam karena hujan badai.

Situasi serupa terjadi pada laga Pachuca vs Red Bull Salzburg yang molor hingga 97 menit di Cincinnati, 18 Juni. Kemudian pertandingan Palmeiras vs Al Ahly di East Rutherford, 19 Juni, juga sempat dihentikan sementara akibat badai petir.

Kepala Operasional National Weather Service (NWS), Ben Schott, menegaskan bahwa kondisi cuaca seperti ini sudah diprediksi sebelumnya dan menjadi bagian dari pola musim panas di wilayah timur Amerika Serikat.

“Apa yang kalian lihat ini sangat lumrah di AS. Bukan hal yang mengejutkan. Tahun depan, bisa saja kita mengalami hal yang sama saat Piala Dunia 2026,” ujarnya kepada The Athletic.

Schott menjelaskan, pada musim panas, badai petir kerap terbentuk akibat pergerakan front dingin, terutama di wilayah utara seperti Cincinnati hingga New York. Pola ini bisa terjadi setiap 3 hingga 7 hari, dan akan menjadi tantangan bagi kota-kota penyelenggara pertandingan.

Dikutip dari Detik, Piala Dunia 2026 akan digelar di 16 kota di tiga negara Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Untuk mengantisipasi risiko cuaca, NWS bekerja sama dengan FIFA mengembangkan sistem peringatan dan pengamanan di 11 kota tuan rumah di AS. Tim ahli meteorologi bahkan telah diterjunkan ke masing-masing kota untuk bekerja sama dengan panitia lokal.

“Kami ingin memastikan bahwa siapa pun yang menghadiri pertandingan aman dari gangguan cuaca ekstrem. Tidak semua orang memahami kondisi iklim di Amerika Utara. Oleh karena itu, edukasi dan peringatan dini sangat penting,” kata Schott. []

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN