Medan, MISTAR.ID

Jumlah pengunjung mal di Kota Medan terus menurun sejak pandemi COVID-19 pada 2019. Kebiasaan masyarakat yang kini lebih memilih berbelanja lewat platform digital atau e-commerce membuat sejumlah pusat perbelanjaan kehilangan daya tariknya.

Persaingan antar-mal pun makin ketat. Beberapa bahkan nyaris gulung tikar akibat sepinya pembeli. Salah satunya adalah Plaza Millenium, pusat perbelanjaan elektronik terbesar di Sumatera Utara dan Aceh, yang berdiri sejak tahun 2000 di Jalan Kapten Muslim, Medan Helvetia.

Penasehat Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia Sumatera Utara, Herri Zulkarnain, mengatakan, tren penurunan pengunjung masih berlangsung hingga kini. Menurutnya, masyarakat kini lebih percaya dan nyaman bertransaksi secara daring, sementara biaya operasional toko di mal tetap tinggi.

Untuk bertahan, mal harus mampu beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen. Herri menilai, pengelola perlu menggabungkan penjualan offline dan online, serta menghadirkan pengalaman berbelanja yang tidak bisa ditemukan di dunia maya. Pelayanan yang baik dan inovasi juga menjadi kunci utama menarik kembali minat pengunjung.

Kini, Plaza Millenium mulai berbenah dengan konsep baru yang lebih berorientasi pada gaya hidup. Fasilitas hotel dan area olahraga billiard ditambahkan untuk memperluas segmen pengunjung.

Dari sekitar 25 pusat perbelanjaan di Sumatera Utara, 17 di antaranya berada di Kota Medan, dan sebagian besar masih berjuang mempertahankan eksistensinya di tengah gempuran platform digital.

Dengan kreativitas, pelayanan, dan strategi promosi yang tepat, mal diharapkan kembali menjadi tempat favorit masyarakat Medan untuk berbelanja dan bersantai.