Medan, MISTAR.ID

Hari Harimau Sedunia atau Global Tiger Day yang diperingati setiap tanggal 29 Juli menjadi momentum penting untuk meningkatkan kepedulian terhadap kelestarian harimau, termasuk harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang kini berstatus terancam punah.

Di Sumatera Utara, populasi harimau Sumatera terus menurun akibat perambahan hutan dan perburuan liar. Ancaman tersebut membuat upaya pelestarian semakin mendesak.

Hari Harimau Sedunia bertujuan untuk mendorong perlindungan terhadap spesies harimau serta membangkitkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kelangsungan hidup satwa liar yang dilindungi. Perlindungan ini telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Di Taman Margasatwa Medan Zoo, masyarakat masih dapat menyaksikan harimau secara langsung. Dari enam ekor harimau yang dipelihara, hanya satu ekor yang merupakan harimau Sumatera, yaitu Bintang Baringin, harimau jantan berusia 14 tahun.

Penjaga kandang harimau, Deni Ginting, menyampaikan harapannya agar peringatan Hari Harimau Sedunia tidak hanya menjadi seremoni, tetapi juga mendorong langkah nyata dalam menjaga kelestarian satwa langka ini.

Hal serupa disampaikan oleh Bambang Hendarto, Pelaksana Tugas Direktur Utama PD Pembangunan Kota Medan sekaligus Direktur Operasional Medan Zoo. Ia menekankan pentingnya menghentikan perburuan liar dan menjaga habitat harimau di alam bebas. (Fiqih/hm21).