Newsroom: DPRD Tapteng Didesak Usut Dugaan Korupsi Dana Publik Puluhan Miliar

Newsroom: DPRD Tapteng Didesak Usut Dugaan Korupsi Dana Publik Puluhan Miliar
Newsroom: DPRD Tapteng Didesak Usut Dugaan Korupsi Dana Publik Puluhan Miliar
Tapanuli Tengah, MISTAR.ID
Ratusan massa dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Tapanuli Tengah, Senin pagi, 16 Juni 2025.
Massa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Tapanuli ini berasal dari berbagai organisasi, seperti Pemuda Batak Bersatu (PBB), Gardanis, serta puluhan mahasiswa lintas kampus.
Mereka mendesak DPRD segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk mengusut dugaan korupsi besar-besaran, mulai dari dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), Jasa Pelayanan (Jaspel), hingga anggaran COVID-19 yang kini tengah ditangani Polda Sumatera Utara.
Aliansi menilai DPRD Tapteng lebih mementingkan kepentingan politik dalam agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP). Ironisnya, Ketua DPRD justru mengusulkan penambahan anggaran sebesar Rp15 miliar di tengah situasi efisiensi belanja daerah.
Aksi sempat menyebabkan kemacetan di sekitar lokasi dan mendapat pengamanan ketat dari aparat kepolisian serta Satpol PP.
Sekretaris KNPI Tapteng, Raju, membacakan empat poin tuntutan. Di antaranya, pengusutan perusakan aset daerah berupa mobil dinas, dugaan penyalahgunaan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp70 miliar, dan dugaan korupsi dana desa yang dilakukan oleh sejumlah kepala desa.
Raju juga menyoroti sikap Ketua DPRD yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat karena mengusulkan penambahan anggaran di tengah berbagai persoalan keuangan daerah.
Menanggapi aksi itu, anggota DPRD dari Fraksi PDIP, Joko Pranata Situmeang, menyatakan siap menindaklanjuti aspirasi tersebut, namun meminta pengajuan tuntutan secara resmi melalui surat tertulis.
Aliansi Mahasiswa dan Pemuda mengultimatum akan kembali turun ke jalan jika tuntutan mereka tidak segera ditindaklanjuti. (Feliks/hm21).