Bekasi, MISTAR.ID

Mantan Menteri Agama (Menag) RI periode 2009-2014, Suryadharma Ali, dimakamkan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, miliknya sendiri di Kampung Mariuk, Desa Gandasari, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Kamis (31/7/2025) sore.

Jenazah almarhum tiba di lokasi sekitar pukul 13.37 WIB menggunakan mobil ambulans dari rumah duka di Jakarta. Kedatangannya disambut ratusan santri dan warga yang telah menunggu sejak pagi, sambil melantunkan shalawat dan tahlil.

Sebelum dimakamkan, jenazah dishalatkan terlebih dahulu di Mushola Al Hikmah, yang berada di dalam kompleks pesantren. Setelah itu, jenazah langsung dimakamkan di area pesantren yang telah disiapkan.

“Beliau dimakamkan di pesantren miliknya, agar setiap saat bisa didoakan oleh para santri,” ujar Menag Nasaruddin Umar saat melayat di rumah duka.

Sempat Direncanakan Dimakamkan di TMP Kalibata

Menurut Nasaruddin, awalnya jenazah Suryadharma Ali direncanakan untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, karena almarhum merupakan penerima tanda kehormatan Bintang Mahaputera.

Namun, pihak keluarga memutuskan untuk memakamkannya di pesantren agar selalu mendapat doa dari para santri.

“Beliau ingin agar setiap habis sholat lima waktu, ada anak-anak pesantren yang mendoakannya,” kata Nasaruddin.

Tokoh Nasional Hadiri di Rumah Duka

Sebelum diberangkatkan ke Bekasi, jenazah disemayamkan di rumah duka di Jalan Cipinang Cempedak I No.30, Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.

Sejumlah tokoh nasional hadir melayat, di antaranya Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, Wakil Presiden ke-13, Ma’ruf Amin, Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Muhaimin Iskandar.

Tangis haru mewarnai pemakaman ketika jenazah dimasukkan ke liang lahat. Keluarga, santri, serta pejabat dari Kementerian Agama turut mendampingi prosesi pemakaman.

Profil Singkat Suryadharma Ali

Suryadharma Ali wafat, Kamis (31/7/2025) sekitar pukul 04.25 WIB di RS Mayapada Kuningan, Jakarta Selatan. Ia meninggalkan seorang istri dan lima anak.

Selain menjabat sebagai Menag (2009–2014), Suryadharma juga pernah menjadi Menteri Koperasi dan UKM (2004-2009), serta Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Namun, namanya sempat tersandung kasus korupsi dana haji pada tahun 2014 dan dijatuhi hukuman penjara selama 10 tahun. Ia bebas bersyarat pada 6 September 2022.

“Mari kita saling mengingatkan untuk menghargai jasa tokoh bangsa. Jangan lupa mendoakan dan memaafkan kekhilafan almarhum,” kata Nasaruddin. (**/hm16)