Wednesday, October 22, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Prabowo Minta BGN Sediakan Sendok Demi Cegah Keracunan MBG

Mistar.idSelasa, 21 Oktober 2025 21.23
journalist-avatar-top
prabowo_minta_bgn_sediakan_sendok_demi_cegah_keracunan_mbg

Presiden Prabowo meninjau pelaksanaan porgram makan bergizi gratis di SDN Kedung Jaya 1 Bogor. (foto: Biro Pers Sekretaroat Presiden)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Presiden RI Prabowo Subianto meminta Badan Gizi Nasional (BGN) untuk melakukan evaluasi dan terobosan untuk menekan angka keracunan makanan penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Salah satunya adalah mulai memikirkan untuk menyediakan sendok di dalam food tray atau ompreng MBG yang dibagikan ke penerima manfaat. Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (20/10/2025) sore.

Mulanya, Prabowo meminta agar BGN dapat membuat prosedur pelaksanaan MBG secara ketat dan menggunakan alat-alat terbaik. Menurutnya hal itu diperlukan agar tidak ada lagi kasus keracunan makanan yang dialami para siswa.

Prabowo kemudian menyinggung kebiasaan makan orang Indonesia, termasuk anak-anak, yang menggunakan tangan alias tanpa bantuan sendok. Ia lantas meminta guru dan orang tua untuk membiasakan anak-anak mencuci tangan dengan bersih menggunakan sabun.

"Kita juga harus yakinkan para guru-guru yang semua terlibat untuk mendidik anak-anak kita kalau makan pakai tangan harus cuci tangan dengan sebaik-baiknya. Di setiap sekolah harus tersedia air yang bersih, juga dengan sabun," ujarnya.

"Kita harus didik juga, yang namanya anak-anak sudah merasa dicuci tangannya. Kita sebagai guru dan orang tua tidak boleh malas untuk mengingatkan," lanjutnya.

Di sisi lain, ia menilai saat ini BGN juga sudah harus bisa menyediakan sendok untuk MBG. Menurutnya BGN masih mampu untuk menganggarkan sendok sederhana di setiap kotak makan.

"Mungkin kita harus sekarang, Kepala BGN [Dadan Hindayana], mungkin, sudahlah, dibagi aja sendok yang sederhana, tidak apa-apa. Saya kira sendok itu tidak terlalu mahal," tuturnya.

Prabowo menyebut sejak program MBG diluncurkan pada 6 Januari 2025, hingga saat ini sudah 36,7 juta orang menerima MBG.

Ia tidak menampik apabila dalam pelaksanaannya memang masih terdapat kekurangan. Namun, ia menilai kekurangan seperti keracunan itu masih dalam batas wajar.

"Kalau tidak salah, kekurangannya adalah katakanlah angka yang sakit itu adalah mungkin sekitar 0,0007 yang berarti 99,99 persen berhasil," ujarnya.

"Dalam sepanjang usaha manusia hampir tidak ada usaha manusia yang dilaksanakan selama 1 tahun dengan volume yang demikian besar, yang zero error, zero deffect. Sangat sulit," imbuhnya.

Standar baru untuk SPPG

Dadan menjelaskan BGN telah menetapkan standar baru bagi penyelenggara SPPG. Rata-rata penerima manfaat per SPPG kini ditetapkan antara 2.000 hingga 2.500 anak, dan bisa mencapai 3.000 penerima jika unit tersebut memiliki ahli masak bersertifikat.

"Kemudian, kita minta ada juru masak profesional yang akan mendampingi terutama SPPG-SPPG baru selama lima hari dan kalau kurang bisa dilanjutkan," ujar Dadan.

Selain itu, BGN juga akan melengkapi seluruh SPPG dengan alat sterilisasi food tray berteknologi tinggi.

"Dengan alat itu, wadah makanan yang telah dicuci bisa dikeringkan dalam tiga menit pada suhu 120 derajat Celsius," katanya.

Dadan menambahkan, faktor kualitas air juga menjadi perhatian utama, sehingga air yang digunakan untuk memasak harus bersertifikat layak konsumsi, seperti air galon atau isi ulang yang telah melalui proses sertifikasi resmi.

"Karena di Indonesia kualitas air masih belum rata, sehingga kita akan kerjakan ini," ucapnya.

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN