Thursday, August 14, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Ogah Mundur Usai Naikkan Pajak, Bupati Pati: Saya Dipilih Secara Konstitusional

journalist-avatar-top
Rabu, 13 Agustus 2025 16.37
ogah_mundur_usai_naikkan_pajak_bupati_pati_saya_dipilih_secara_konstitusional

Bupati Pati, Sudewo dilempar sandal saat menemui massa pendemo di alun-alun Pati, Rabu (13/8/2025). (foto: Kompas)

news_banner

Pati, MISTAR.ID

Bupati Pati, Sudewo, menolak mundur dari jabatannya meski mendapat tekanan besar dari demonstrasi puluhan ribu warga yang memadati Alun-Alun Pati, Rabu (13/8/2025). Dalam pernyataannya, Sudewo menegaskan dirinya dipilih secara sah melalui mekanisme demokratis.

“Saya dipilih rakyat secara konstitusional dan demokratis. Jadi, saya tidak bisa mengundurkan diri hanya karena tuntutan seperti itu. Semua ada mekanismenya,” ujar Sudewo kepada wartawan di kantornya.

Saat diminta menanggapi lebih lanjut soal tuntutan massa, Sudewo hanya menjawab singkat, “Kan sudah saya sampaikan tadi,” katanya.

Massa Ricuh, Mobil Polisi Dibakar

Aksi demonstrasi yang diikuti lebih dari 50.000 orang tersebut dipicu oleh kebijakan kontroversial Sudewo yang menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen. Meski kebijakan itu telah dibatalkan dan Sudewo sudah menyampaikan permintaan maaf, massa tetap menuntut agar ia turun dari jabatan.

Sejak pagi, massa terus berdatangan dari berbagai wilayah sekitar Pati. Kericuhan terjadi saat Sudewo tak kunjung menemui massa hingga pukul 11.00 WIB. Mereka merusak baliho, melempar botol dan gelas plastik, memecahkan kaca kantor bupati, bahkan mencoba merobohkan gerbang pendapa.

Ketegangan memuncak ketika massa membakar satu unit mobil provos milik Polres Grobogan. Polisi terpaksa menembakkan gas air mata dan menyemprotkan water cannon untuk membubarkan kerumunan. Sebagian massa berlindung di Masjid Agung Baitunnur.

Sudewo Disambut Lemparan Saat Temui Massa

Sekitar pukul 12.16 WIB, Sudewo akhirnya keluar dari mobil rantis polisi, mengenakan kemeja putih, peci hitam, dan kacamata, untuk menyapa massa. Ia menyampaikan permintaan maaf dan berjanji akan memperbaiki kebijakannya.

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Saya akan berbuat lebih baik,” ucapnya.

Namun, sambutan massa jauh dari ramah. Sudewo dilempari air minum kemasan dan sandal, hingga ajudan dan anggota Brimob terpaksa melindunginya dengan tameng. Tak lama kemudian, ia kembali masuk ke dalam mobil karena situasi tak kondusif.

Latar Belakang Ketegangan

Kemarahan publik dipicu oleh kenaikan PBB hingga 250 persen, yang sebelumnya dibela oleh Sudewo dengan pernyataan menantang warga untuk melakukan demo besar-besaran. Meski telah mengoreksi sikap dan mencabut kenaikan, pernyataan tersebut terlanjur menyulut emosi warga.

Sepanjang aksi, massa meneriakkan yel-yel: “Bupati harus lengser!” dan “Turun Sudewo sekarang juga!”, menandakan kekecewaan yang mendalam terhadap kepemimpinan Bupati Pati tersebut. (kompas/hm24)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN